Ketua Komisi III DPR Habiburokhman. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Jakarta: Polri adalah kekuatan utama sistem pertahanan rakyat berdasarkan Pasal 30 UUD 1945. Tugasnya melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
Bila mengacu konstitusi tersebut, masyarakat mempunyai ekspektasi besar terhadap Polri. Oleh karenanya, masyarakat tidak sekadar menginginkan Polri yang profesional dalam menegakkan hukum, namun lebih dari itu.
"Kita menuntut Polri berperan besar dalam kehidupan kebangsaan," kata Ketua Komisi III DPR Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 Juni 2025.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan Polri adalah salah satu sumber daya terpenting ketika menghadapi masalah kebangsaan yang luar biasa. Dia mencontohkan ketika badai pandemi covid-19 datang pada 2019 hingga 2023, Polri bersama TNI, tenaga kesehatan mengambil peran yang amat besar menyelamatkan bangsa dari potensi kekacauan dan malapetaka yang luar biasa besar.
"Kita ingat saat itu kantor-kantor Polsek dijadikan sentra penanggulangan covid-19, anggota-anggota Polri dari pucuk pimpinan sampai tingkatan terendah terlibat secara terstruktur, sistematis dan masif melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat menghadapi covid-19," ujar dia.
Dia menjelaskan kegiatan-kegitan seperti penyemprotan disinfektan, pembagian masker, vaksinisasi, hingga pembagian sembako kepada rakyat dilaksanakan hingga tingkat Polsek. Keterlibatan Polri berlanjut setelah Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden.
Kepala negara menjadikan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas. Kemudian, Polri melalui Gugus Tugas mendukung Ketahanan Pangan dengan peran yang sangat signifikan. Polsek, Polres, hingga Polda di seluruh Indonesia terlibat sebagai penggerak dan berperan sebagai perekat sumber daya organisasi nasional.
"Situasi saat ini Indonesia bahkan sudah diambang swasembada jagung nasional. Presiden Prabowo tak sungkan menyebut Kapolri, Panglima TNI, beberapa menteri, sebagai tokoh-tokoh patriotik yang ada di sekitarnya dan dia merasa sangat beruntung," kata dia.
Di bidang penegakan hukum, Habiburokhman melihat adanya arus besar gerakan reformasi Polri yang semakin maksimal di era kepemimpinan Kapolri Jendedal Listyo Sigit Prabowo. Dia mencatat Polri sebagai mitra yang paling responsif dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Berbagai bentuk keluhan dan laporan masyarakat baik persoalan penanganan perkara pidana, persoalan pembinaan anggota, hingga persoalan pendidikan di lingkungan Polri diselesaikan tuntas dalam waktu yang singkat. Meski dia menyebut keluhan masyarakat terhadap perilaku oknum anggota masih terus ada.
"Tetapi jumlahnya terus menurun. Kasat mata kita melihat banyak sekali kebijakan-kebijakan yang bersifat terobosan dilakukan dalam rangka mengakomodir keluhan masyarakat," terang dia.
Dia mengatakan tantangan Polri ke depan tentu tetap besar. Tingkat kepuasan masyarakat selalu paralel dengan ekspektasi masyarakat terhadap Polri.
"Dipuji tidak terbang, dicapai tidak tumbang, semangat terus Institusi dan anggota Polri, lakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Jelas, Polri berhasil aktualisasikan peran pelayan rakyat. Selamat Hari Bhayangkara ke-79," ujar dia.