Pertemuan darurat Liga Arab berlangsung di Istanbul, Turki, 20 Juni 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 June 2025 18:03
Istanbul: Liga Arab mengutuk keras serangan udara Israel terhadap Iran pada Jumat kemarin, dan mendesak penghentian segera atas eskalasi militer yang dinilai membahayakan stabilitas kawasan.
Mengutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 21 Juni 2025, para menteri luar negeri negara-negara anggota Liga Arab menyerukan upaya regional dan internasional untuk mencegah situasi memburuk lebih lanjut, serta mendorong tercapainya gencatan senjata komprehensif.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan darurat di Istanbul yang membahas perkembangan konflik di Timur Tengah, khususnya serangan Israel ke wilayah Iran sejak 13 Juni lalu. Pertemuan tersebut berlangsung menjelang Konferensi Tingkat Menteri ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang dijadwalkan digelar pada 21–22 Juni di kota yang sama.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis usai pertemuan, para menteri menyebut serangan Israel sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara anggota PBB dan ancaman terhadap perdamaian serta keamanan kawasan."
Mereka mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak dan menjalankan tanggung jawabnya dalam menghentikan eskalasi, seraya memperingatkan bahwa kegagalan bertindak dapat menyeret kawasan ke dalam ketidakstabilan yang lebih dalam.
Para menteri juga meminta dimulainya kembali perundingan terkait program nuklir Iran, dan mendukung upaya diplomatik dalam menurunkan ketegangan.
Pernyataan itu juga mengaitkan eskalasi terbaru dengan perang Israel di Jalur Gaza, serta menuntut penghentian segera operasi militer Israel, akses kemanusiaan yang berkelanjutan, dan diakhirinya tindakan ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki. Para menteri memperingatkan bahwa perilaku Israel berisiko memicu konflik regional yang lebih luas.
Selain itu, para menteri menegaskan kembali dukungan terhadap Inisiatif Perdamaian Arab 2002 yang menawarkan pengakuan terhadap Israel dengan syarat berdirinya negara Palestina merdeka di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Mereka juga mendorong dimulainya kembali upaya untuk mewujudkan solusi dua negara.
Pernyataan akhir juga mencakup kecaman terhadap segala bentuk pelanggaran wilayah udara negara-negara kawasan oleh pihak manapun, serta seruan untuk tidak menargetkan fasilitas nuklir yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Liga Arab menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya semua negara kawasan bergabung dalam Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) demi menjaga stabilitas dan keamanan jangka panjang.
Baca juga: Diplomasi Mandek, Iran Tegaskan Hak Bela Diri atas Serangan Israel