Tarif Trump, Pemerintah Diminta Cepat Cari Solusi

Presiden AS Donald Trump. Foto: EPA

Tarif Trump, Pemerintah Diminta Cepat Cari Solusi

Akmal Fauzi • 3 April 2025 21:37

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR Firnando Hadityo Ganinduto meminta pemerintah merespons cepat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor timbal balik (reciprocal tarrifs) terhadap Indonesia senilai 32 persen. Jika tak diantisipasi dengan cepat, hal itu dapat mempengaruhi industri dalam negeri.

"Pemerintah harus segera membuat sesuatu gebrakan melindungi industri Indonesia yang biasa di ekspor. Apalagi Amerika merupakan tujuan utama ekspor selain Cina dan Jepang. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan, Tarif ekspor sebesar 32 persen terlalu memberatkan.” kata Firnando saat dikutip dari Media Indonesia, 3 April 2025.

Dia menekankan industri yang dikhawatirkan terdampak salah satunya ialah garmen. Penerapan kebijakan AS mengenai tarif perdagangan terbaru terhadap negara-negara mitra dagang utamanya bakal menggangu ekspor industri garmen dan jelas membuat keadaan makin terpuruk.

"Dampaknya pasti besar, waktu itu saya pernah bilang dengan Menteri Perdagangan kalau tarif masuk ke Amerika itu tidak boleh tinggi-tinggi, karena garmen kita lumayan banyak kirim ke sana," ungkap dia.
 

Baca juga: 

3 Gebrakan Presiden Prabowo Hadapi Tarif Trump


Dia mendesak pemerintah untuk menegosiasikan tarif impor 32 persen tersebut. Jika tidak, pemerintah harus berupaya mencari pasar lain terhadap ekspor Indonesia.

“Jika pemerintah tidak berhasil menegosiasikan tarif impor timbal balik dengan Amerika Serikat, maka opsi lain tentunya melihat peluang untuk relokasi industri ke negara lain yang lebih aman dari kebijakan.” sebut dia.

Harapannya pengiriman barang industri ke Amerika Serikat tetap berjalan, tanpa ada gangguan yang serius. Mengingat kenaikan tarif impor sekecil apapun bakal memukul produksi industri dalam negeri. 

Dia menyampaikan AS merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia. Sebab, jumlah populasi Negeri Paman Sam itu berada di urutan ketiga terbesar di dunia. 

"Indonesia harus mampu merawat hubungan eskpor ke Amerika dengan lebih baik supaya bisa terus berjalan bahkan lebih tinggi lahi volumenya. Karena 1-2 persen saja sudah sangat berarti sekali untuk pelaku usaha ekspor," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)