Suasana Stadion Kanjuruhan Malang pasca renovasi. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 30 September 2025 12:11
Malang: Arema FC menggelar rangkaian acara doa bersama dan khataman Al-Qur'an di Kandang Singa, kantor pusat klub di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati tiga tahun Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Acara ini menjadi momen refleksi sekaligus penguatan komitmen klub dalam mendampingi keluarga korban dan melakukan pembenahan menyeluruh. General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menegaskan duka akibat tragedi tersebut adalah duka bersama yang abadi.
"Di hadapan keluarga korban dan seluruh elemen masyarakat, izinkan saya, mewakili Arema FC, untuk sekali lagi menyampaikan bahwa duka ini adalah duka abadi kita bersama," ujar Yusrinal pada Selasa, 30 September 2025.
Manajemen Arema FC menyusun dua agenda utama dalam peringatan tiga tahun tragedi tersebut. Agenda pertama adalah khataman Al-Qur'an bersama lima ustaz dari Yasuka Blimbing Malang yang digelar pada Selasa, 30 September 2025 pukul 13.00 WIB.
Agenda kedua yasinan dan tahlil bersama warga sekitar kantor Arema FC. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Rabu, 1 Oktober 2025 pukul 15.30 WIB di Kandang Singa.Seluruh rangkaian acara diikuti oleh jajaran karyawan, pelatih, dan staf Arema FC Football Academy. Partisipasi ini merupakan bentuk penghormatan kepada para korban sekaligus pengingat bagi generasi muda.
Baca: Kalah Dua Kali Beruntun di Kandang, Pelatih Arema FC Ambil Tanggung Jawab |
Yusrinal menekankan sekadar mengenang tragedi saja tidaklah cukup. Menurutnya, peristiwa Kanjuruhan harus menjadi titik balik untuk membangun masa depan sepak bola yang lebih manusiawi.
"Kami sadar, tidak ada yang bisa menggantikan kehilangan yang ada. Namun, komitmen kami adalah untuk terus membersamai keluarga korban, berjalan beriringan, mendengarkan, dan berupaya sekuat tenaga meringankan beban yang dipikul," tegas Yusrinal.
Arema FC juga bertekad mendorong perubahan positif dalam kultur suporter sepak bola Indonesia. Yusrinal menilai dukungan terhadap klub harus lahir dari inisiatif tulus dan diwujudkan dengan cara yang bermartabat.
"Tragedi ini harus menjadi fondasi untuk membangun masa depan sepak bola yang lebih baik dan lebih manusiawi. Keamanan dan kehormatan di stadion adalah tanggung jawab kita bersama," tambah Yusrinal.
Atas nama klub, Yusrinal kembali menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, khususnya keluarga korban. Permohonan maaf ini disampaikan apabila langkah yang dilakukan manajemen masih belum memenuhi harapan.
"Kami ingin menegaskan satu hal: kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan tetap berkomitmen untuk selalu membersamai, dan kami akan bersungguh-sungguh untuk menjalankan setiap komitmen yang telah kita susun bersama," pungkas Yusrinal.
Peringatan ini diharapkan dapat memperkuat tekad bersama agar tidak ada lagi air mata yang tumpah di stadion karena sepak bola. Acara ini juga menjadi momen untuk mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kericuhan yang disertai penggunaan gas air mata menyebabkan kepanikan massal dan mengakibatkan lebih dari 135 korban jiwa, termasuk anak-anak.
Peristiwa tragis ini tercatat sebagai salah satu tragedi stadion terbesar dalam sejarah sepak bola dunia. Duka mendalam terus dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya keluarga korban dan komunitas sepak bola nasional.