Sejak pertikaian antara militer Sudan dan RSF pecah pada pertengahan April 2023, lebih dari 20.000 orang tewas. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 20 September 2025 09:32
El-Fashir: Militer Sudan menuduh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melancarkan serangan drone ke sebuah masjid di El-Fashir, ibu kota Negara Bagian Darfur Utara, pada Jumat, 19 September, yang menewaskan lebih dari 75 orang.
“Milisi RSF melakukan kejahatan mengerikan dengan menyerang jamaah yang sedang melaksanakan salat Subuh di Masjid Al-Safiya menggunakan drone,” kata Divisi Infanteri Keenam Angkatan Darat Sudan di El-Fashir.
Melansir dari Anadolu Agency, Sabtu, 20 September 2025, serangan tersebut mengakibatkan tewasnya lebih dari 75 warga sipil, termasuk pengungsi, serta melukai sejumlah lainnya.
Militer Sudan juga melaporkan bahwa pasukannya, dibantu unit gabungan, berhasil menggagalkan serangan lanjutan RSF di wilayah Supercam, El-Fashir, yang mengakibatkan korban besar dan kerugian peralatan bagi milisi tersebut.
Sementara itu, Jaringan Dokter Sudan sebelumnya melaporkan jumlah korban tewas awal sebanyak 43 orang dalam serangan yang terjadi saat salat Subuh. Organisasi independen itu mengecam serangan tersebut sebagai “kejahatan keji yang melanggar seluruh hukum internasional dan kemanusiaan,” dan menegaskan bahwa “menargetkan warga sipil tak bersenjata merupakan kejahatan perang yang mencoreng catatan pelaku serta melanggar nilai-nilai kemanusiaan, agama, dan hukum internasional.”
Hingga kini, RSF belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut. Milisi itu telah memberlakukan blokade terhadap El-Fashir sejak 10 Mei 2024, meskipun komunitas internasional telah memperingatkan risiko kemanusiaan di kota yang menjadi pusat operasi bantuan bagi lima negara bagian Darfur.
Sejak pertikaian antara militer Sudan dan RSF pecah pada pertengahan April 2023, lebih dari 20.000 orang tewas dan sekitar 15 juta lainnya mengungsi menurut data PBB dan otoritas lokal. Namun, sebuah studi oleh universitas-universitas Amerika memperkirakan jumlah korban jiwa sebenarnya dapat mencapai sekitar 130.000 orang.
Baca juga: Serangan Drone Hancurkan 16 Truk Bantuan PBB di Sudan