Polisi menangkap Dokter PPDS tersangka pemerkosaan terhadap keluarga pasien. (Metrotvnews.com/P Aditya)
Bandung: Kuasa hukum korban pemerkosaan dokter residen Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bakal melakukan somasi terhadap salah satu Tv nasional. Hal itu dikarenakan Tv tersebut telah menampilkan sosok dan rumah korban dalam tayangan pemberitaan.
"Saya mau somasi itu loh. Itu kan enggak bener," kata Kuasa Hukum Jabar Istimewa, Roelly Panggabean, saat dihubungi, Senin, 15 April 2025.
Roelly menuturkan korban masih memiliki masa depan untuk menggapai cita-citanya. Namun tayangan tersebut justru membuat korban semakin trauma dan menderita.
"Itu kan bisa dibayangin bahwa dia itu gadis yang punya masa depan, dia enggak pengen juga kejadian itu menimpa dia gitu. Sama dengan menambah penderitaan dia," jelasnya.
Ia sangat menyesalkan Tv tersebut tidak memilili etika dalam pemberitaan kasus. Seharusnya sebagai media besar memiliki moral yang lebih baik karena segudang pengalaman pemberitaan.
"Kenapa mesti di ekspos sejauh itu. Jadi artinya kita sangat keberatan gitu, dan kita akan somasi Tv One, karena itu tanpa seizin. Wah kashian dong," ungkap Roelly.
Sebelumnya beredar berita video yang menampilkan sosok korban saat berdiskusi ke Gedung Pakuan bersama Dedi Mulyadi. Bahkan berita video tersebut pun menampilkan rumah korban saat anggota Komisi VIII DPR, Atalia Praratya, datang untuk berkunjung dan memberikan bantuan.
Bahkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sangat geram dengan tayangan berita tersebut. Dedi menuturkan seharusnya media memiliki batasan untuk melakukan peliputan terutama korban kekerasan seksual. Bahkan media, lanjut Dedi, seharusnya turut serta berperan menjaga identitas korban agar tetap terlindungi.
"Ya harusnya media enggak boleh bocorin. Emggak boleh, orang harus melindungi korban," tegas Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat.