Faksi-Faksi Palestina Sepakat Bentuk Pemerintahan Teknis Sementara di Gaza

Kairo: Sejumlah faksi Palestina, termasuk kelompok pejuang Hamas, telah sepakat untuk menyerahkan pemerintahan Jalur Gaza kepada komisi sementara beranggotakan para teknokrat sebagai langkah awal menuju stabilisasi pascaperang.

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antar-faksi Palestina di Kairo, Mesir, Jumat kemarin, dan diumumkan oleh Hamas melalui pernyataan resmi.

“Para peserta pertemuan setuju untuk menyerahkan pemerintahan Jalur Gaza kepada komisi sementara yang terdiri atas para teknokrat lokal, guna mengelola kehidupan sehari-hari masyarakat di masa pascaperang,” ujar pernyataan Hamas.

Dilansir dari Antara, Sabtu, 25 Oktober 2025, komisi tersebut akan bekerja sama dengan negara-negara Arab sahabat serta organisasi internasional.

Pertemuan itu juga menghasilkan kesepakatan pembentukan komite internasional yang bertugas mengawasi pendanaan serta pelaksanaan program rekonstruksi Gaza, yang hancur akibat agresi militer Israel.

Selain itu, para faksi menegaskan pentingnya mengadopsi resolusi PBB untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Jalur Gaza, guna memastikan keberlanjutan gencatan senjata dengan Israel yang telah berlaku sejak 10 Oktober lalu.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat, Hamas telah membebaskan seluruh 20 sandera yang masih hidup yang ditahan sejak 7 Oktober 2023. Sebagai balasan, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza serta 250 tahanan lain yang menjalani vonis berat.

Hamas kini juga tengah memulangkan jenazah para sandera yang meninggal selama penahanan. Berdasarkan perjanjian tersebut, pihak Palestina berkewajiban mengembalikan 28 jenazah sandera yang tersisa kepada Israel.

Baca juga:  Menlu Sugiono Tekankan Pentingnya Komitmen Menjaga Gencatan Senjata Gaza