KPK: Pendidikan Antikorupsi Penting Sejak Dini Demi Masa Depan

Gedung Merah Putih KPK. Metrotvnews.com/Candra.

KPK: Pendidikan Antikorupsi Penting Sejak Dini Demi Masa Depan

Candra Yuri Nuralam • 5 May 2025 07:10

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai pendidikan antirasuah penting diberikan kepada anak dari jenjang pendidikan Tanak Kanak-kanak (TK) maupun PAUD. Integritas mereka harus dijaga dari kecil demi masa depan Indonesia yang cerah.

"Pendidikan antikorupsi harus dilakukan sejak usia dini secara berkelanjutan, agar Indonesia memiliki generasi masa depan yang berintegritas dan membawa perubahan positif," kata Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo melalui keterangan tertulis, Senin, 5 April 2025.

Ibnu mengatakan, anak-anak bisa menjadi penyelamat bangsa jika didoktrin antikorupsi sejak dini. Jika berhasil, kebiasaan korup di masa depan bisa hilang.

"Pun anak-anak harus tumbuh sebagai 'superhero' yang menjunjung nilai-nilai integritas, seperti jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras," ujar Ibnu.
 

Baca juga: 

Dukung Presiden Sahkan RUU Perampasan Aset, Tanak: Bia Perkuat Kerja KPK


KPK sering mengajarkan pendidikan antikorupsi kepada anak TK dan PAUD. Cara mendidik mereka dilakukan dengan metode dongeng.

"Kegiatan hari ini menjadi wujud nyata hadirnya peran negara dalam menyediakan hiburan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik bagi masyarakat, khususnya para siswa-siswi dari pendidikan dasar hingga menengah," ucap Ibnu.

Menurut Ibnu, dongeng merupakan metode paling efektif untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada anak TK dan PAUD. Materi disesuaikan tergantung jenjang pendidikan tiap anak.

KPK membuka peluang bekerja sama dengan semua pihak untuk memaksimalkan pendidikan antikorupsi di sektor sekolah. Kerja sama penting untuk mempercepat penyebaran nilai integritas.

"Kolaborasi nyata menjadi sebuah kunci untuk menjalankan program edukasi publik melalui berbagai media yang tersedia," tutur Ibnu. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)