Tak Ada Anggaran, Menkeu Purbaya Ogah Rogoh APBN Buat Family Office

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok Kemenkeu

Tak Ada Anggaran, Menkeu Purbaya Ogah Rogoh APBN Buat Family Office

Eko Nordiansyah • 14 October 2025 13:23

Jakarta: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak berniat menggelontorkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan family office di Bali. Ia menyebut, pemerintah tak memiliki anggaran untuk itu.

"Anggaran enggak akan saya alihkan ke sana," kata Purbaya saat dikonfirmasi wartawan usai pertemuan dengan investor di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, dilansir dari Antara, Selasa, 14 Oktober 2025.

Purbaya mengatakan telah mendengar soal rencana pembangunan family office yang diusulkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Sejauh ini, dia menyatakan akan membiarkan DEN menjalankan wewenangnya dalam pembangunan family office. Purbaya pun tidak melakukan intervensi apapun dalam rencana tersebut, termasuk memberikan masukan.

"Saya belum terlalu mengerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Tapi, saya belum pernah lihat konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," tambah dia.

Sementara soal APBN, Purbaya menyebut dia bakal berfokus untuk menyalurkan anggaran dengan tepat, baik tepat waktu maupun tepat sasaran. Dia pun bakal mengusahakan agar tidak ada kebocoran anggaran.

"Kalau mau (buat family office), saya doakan," tutur Purbaya.

Baca Juga :

Gak Urusan Perang Dagang AS–Tiongkok, Menkeu Purbaya: Kita Bisa Untung



(Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Tangkapan layar TV Parlemen)
 

Tarik investasi asing

Sebelumnya, DEN merencanakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan dan family office di Bali untuk menarik investasi asing masuk ke dalam negeri. Kawasan itu akan menjadi gerbang bagi dana investasi luar negeri yang akan masuk dan diinvestasikan ke berbagai sektor riil di Indonesia.

Luhut pun menyebut investor juga berkesempatan menjadi co-investor bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia dan Indonesia Investment Authority (INA). Luhut mengatakan strategi serupa terbukti berhasil di Abu Dhabi, Dubai, Hong Kong, dan Singapura.

DEN mempertimbangkan Bali menjadi lokasi potensial untuk KEK Keuangan Pusat dan family office mengingat wilayahnya yang dikenal sebagai work heaven bagi investor global dan akan menjadi salah satu kandidat wilayah Indonesia Financial Centre (IFC).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)