Ilustrasi. Foto: Dok MI
Insi Nantika Jelita • 25 August 2025 11:41
Jakarta: PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang didukung optimisme pasar pasca pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan prospek penurunan suku bunga Fed AS. Penguatan ini ditopang net buy asing Rp2,6 triliun di tengah pelemahan tipis pekan lalu.
IHSG dibuka menguat pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, berada di level 7.944,94, naik 86,09 poin atau 1,10 persen dibanding penutupan sebelumnya di 7.858,85.
"Kami menilai IHSG masih sehat dan bisa menembus 8.000 karena berada dekat level all time high," ujar Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus dalam keterangan resmi, Senin, 25 Agustus 2025.
Ia menjelaskan ada dua sektor yang mengalami pelemahan selama sepekan lalu, sementara sektor lainnya mengalami penguatan. Sektor Infrastruktur menjadi sektor terlemah sepanjang pekan lalu dengan mencatatkan penurunan sebesar minus 1,79 persen.
Sementara sektor yang menopang laju IHSG ialah sektor Industri dengan penguatan sebesar 4,68 persen. Ini ditopang oleh kenaikan saham Astra International (ASII) sebagai saham yang memiliki bobot paling besar.
"Kenaikan saham ASII disebabkan adanya optimisme pasar atas rencana strategis reviu yang mencakup akuisisi dan divestasi aset yang berpotensi besar berimbas pada pembagian dividen yang besar," jelas Indri.
Pihaknya mencatat sejumlah sentimen yang menggerakan market sepanjang pekan lalu pada 18-22 Agustus 2025). Yakni, Bank Indonesia yang memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level lima persen. Pemangkasan tersebut di luar dari konsensusnya yang diperkirakan akan bertahan di level 5,25 persen.
Baca juga:
Intip Rekomendasi Saham untuk Raup Cuan saat IHSG Menguat |