Taiwan Perkuat Pertahanan Meski Xi Jinping Janjikan Trump 'Tak Akan Ada Invasi'

Taipei: Pemerintah Taiwan pada Selasa, 19 Agustus 2025 menegaskan bahwa keamanan pulau itu harus bergantung pada upaya sendiri, menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bahwa Presiden Tiongkok, Xi Jinping pernah meyakinkannya tidak akan menginvasi Taiwan selama masa kepemimpinannya.

Dalam wawancara dengan Fox News dan dikutip Asia One, Selasa, 19 Agustus 2025, Trump mengaku mendapat jaminan dari Xi terkait isu tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Taiwan menilai keamanan nasional tidak bisa bertumpu pada janji negara lain.

“Keamanan Taiwan harus dicapai melalui upaya kami sendiri. Karena itu, negara kami terus meningkatkan kemampuan pertahanan dan ketahanan nasional. Kami akan terus bekerja keras untuk mewujudkannya,” kata juru bicara Kemenlu Taiwan, Hsiao Kuang-wei, di Taipei.

Selama lima tahun terakhir, Taiwan menghadapi peningkatan tekanan militer dan politik dari Tiongkok. Beijing menegaskan pulau tersebut adalah “wilayah suci” yang harus dipersatukan, bahkan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan militer.

Pemerintah Taiwan menolak keras klaim kedaulatan Beijing, menegaskan bahwa pulau itu memiliki pemerintahan sendiri yang sah.

Meski menjadi pendukung internasional dan pemasok senjata utama bagi Taiwan, AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi maupun perjanjian pertahanan dengan Taipei. Washington terikat oleh undang-undang untuk membantu Taiwan memperoleh sarana pertahanan, namun tetap berpegang pada kebijakan “strategic ambiguity”, tidak menyatakan secara jelas apakah akan campur tangan militer jika terjadi serangan Tiongkok.

Sehari sebelumnya, Kemlu Tiongkok menegaskan kembali bahwa isu Taiwan adalah “urusan internal” yang harus diselesaikan oleh rakyat Tiongkok sendiri.

Pernyataan ini mencerminkan konsistensi sikap Beijing yang menolak campur tangan pihak luar dalam konflik lintas Selat.

Baca juga:  Trump: Xi Jinping Tak Akan Invasi Taiwan Selama Saya Masih Menjabat