Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Jakarta: Capital expenditure (capex) adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk kepentingan operasional bisnis yang mencakup pembelian, perawatan dan perbaikan aset tetap atau jangka panjang seperti mesin, peralatan pabrik atau bangunan.
Capex sering kali dijadikan indikator seberapa besar suatu perusahaan berkembang. Bagi para investor, capex penting untuk dilihat sebagai bahan pertimbangan dalam memilih emiten.
Berikut jenis, contoh dan cara menghitung capex, dilansir dari laman Pluang dan OCBC:
Jenis dan contoh capex
Beberapa jenis capex menurut Saphiro, 2005:
1.
Equipment replacement
Penggunaan capex dilakukan untuk menambah aset karena adanya kebutuhan baru atau aset lama yang sudah tidak berfungsi. Contohnya, perusahaan Z mengeluarkan dana untuk membeli komputer dan laptop dan mengganti perangkat serupa sebelumnya yang sudah rusak.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
2.
Expansion to meet growth in existing products
Misal sebuah perusahaan akan melakukan ekspansi untuk meningkatkan produk yang sudah dimiliki. Hal ini dapat ditinjau dari sisi efisiensi maupun pengembangan pangsa pasar.
3.
Expansion generated by new products
Jika capex digunakan untuk perusahaan yang berencana mengeluarkan produk baru. Seperti, sebuah perusahaan membutuhkan pabrik produksi baru, maka seluruh biaya yang dibutuhkan dalam membuat pabrik tersebut dihitung sebagai capex.
4.
Projected mandated by law
Meliputi seluruh dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyesuaikan dengan hukum yang berlaku. Seperti contohnya, negara mewajibkan kawasan setiap pabrik yang menghasilkan limbah berbahaya wajib menyediakan tempat pengolahan limbah di sekitar pabrik, maka capex adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan tempat pengolahan limbah.
Cara menghitung capex
Menghitung dengan rumus capex = PP&E saat ini - PP&E lama + biaya depresiasi saat ini
Property, Plant, and Equipment (PP&E) : adalah aset tetap dan berwujud milik perusahaan.
PP&E periode saat ini dan sebelumnya umumnya ditunjukkan oleh neraca dan laporan laba-rugi. Keduanya akan menunjukkan selisih bersih PP&E.
Menghitung dengan laporan keuangan
Amati bagian laporan laba-rugi untuk mencari biaya penyusutan pada periode berjalan.
Cari saldo aset tetap pada periode lama dan cari selisih antara saldo tersebut dengan saldo aset tetap saat ini.
Tambahkan hasil selisih saldo aset tetap dengan biaya penyusutan periode berjalan, hasilnya adalah angka capex periode berjalan. (
Aulia Rahmani Hanifa)