Strategi Pembangunan Pendidikan di Kalteng, Revitalisasi hingga Digitalisasi Pembelajaran

Rakor Kepala Daerah dalam Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran 2026. Istimewa.

Strategi Pembangunan Pendidikan di Kalteng, Revitalisasi hingga Digitalisasi Pembelajaran

Arga Sumantri • 17 November 2025 15:36

?Jakarta: Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo berbagi terkait keberhasilan digitalisasi pembelajaran di wilayahnya dalam Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah dalam Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran 2026 di Tangerang, Banten. Kalteng menerapkan strategi pembangunan pendidikan mulai dari desa.

"Kami ingin berbagi pengalaman tentang upaya kita di dalam melaksanakan revitalisasi khusus untuk pendidikan dan digitalisasi tahun ajaran 2026," ujar Edy dalam keterangannya, Senin, 17 November 2025. 

Edy mengawali pemaparannya soal tantangan geografis Kalteng. Sebagai provinsi terluas di Indonesia dengan luas sekitar 153 ribu kilometer persegi, Kalteng hanya dihuni sekitar 2,8 juta jiwa.

Guna mencapai salah satu kabupaten yang berada di ujung dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat, perjalanan dari ibu kota provinsi bisa memakan waktu hingga 12 jam. Kondisi ini menjadi salah satu latar belakang mengapa digitalisasi pembelajaran di Kalteng didesain bukan sekadar proyek teknologi, melainkan jawaban atas keterbatasan akses.

"Jadi untuk menjangkau itu, tentu tidak semua wilayah desa ini terjangkau oleh internet," beber Edy.

Menyikapi persoalan tersebut Gubernur Kalteng Agustiar Sabran dan jajaran Pemprov memilih strategi pembangunan pendidikan yang dimulai dari desa dan diposisikan sebagai ujung tombak. Melalui kebijakan pendidikan, Pemprov Kalteng mendorong kolaborasi erat dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar revitalisasi dan digitalisasi pendidikan tidak berhenti di tataran konsep, tetapi berjalan nyata di tingkat sekolah.
?
?Sejak 2024, kata dia, Pemprov Kalteng sudah mulai menyiapkan perangkat interaktif digital. Total ada 1.984 unit papan tulis interaktif disiapkan pada 2024. Kemudian, pada 2025 tercatat sudah ada 3.147 unit papan tulis interaktif.

Papan tulis interaktif ini tersebar di satuan pendidikan, khususnya SMA, SMK, dan SKh, sebagai tulang punggung pelaksanaan pembelajaran digital dan hybrid.

 "Ini sudah 100 persen, di samping juga dari Kementerian Dikdasmen juga membantu," ungkap Edy.

Rakor Kepala Daerah dalam Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran 2026. Istimewa.

Kemudian, revitalisasi fisik dan pembelajaran dilakukan serentak di sekolah-sekolah jenjang SMA, SMK, dan SKh. Namun, ia menegaskan keberhasilan digitalisasi pembelajaran di Kalteng tidak bisa dilepaskan dari kemampuan menjangkau daerah yang belum terlayani internet. Digitalisasi pembelajaran didukung dengan penyediaan panel surya dan koneksi Starlink di titik-titik yang sulit akses listrik dan jaringan. 

Pemprov Kalteng juga membangun sistem pemantauan dan evaluasi yang terintegrasi melalui aplikasi Pena Kalteng. Aplikasi ini memuat data keberadaan dan kondisi sekolah-sekolah yang menjadi kewenangan provinsi, yakni SMA, SMK, dan SKh. 

Melalui aplikasi ini, pemerintah dapat memantau profil satuan pendidikan hingga ke level sekolah, sekaligus membuka ruang saran dan masukan dari berbagai kalangan sebagai bahan evaluasi dan monitoring. Dengan demikian, revitalisasi dan digitalisasi tidak hanya tampak pada angka, tetapi dapat ditelusuri dampaknya melalui data.
?
?Pemprov Kalteng juga menjamin tidak ada penahanan ijazah bagi lulusan. Sebaliknya, siswa justru diperkaya dengan tiga sertifikat kompetensi tambahan, yaitu sertifikat kompetensi analisis data, penguasaan Microsoft, dan digital marketing. 

"Kenapa kami lakukan, ini supaya anak-anak kita yang lulus sekolah tidak hanya mendapatkan ijazah tetapi juga harus siap kuliah atau siap bekerja," jelas Edy. 

?Jam belajar di Kalteng biasanya berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Di sela-sela waktu itu, siswa mendapatkan tambahan pembelajaran bahasa asing. Ada lima bahasa yang diperkuat, yaitu Bahasa Inggris, Jepang, Jerman, Arab, dan Perancis.

"Jadi anak-anak kita ini kita siapkan dengan penambahan pembelajaran bahasa. Kenapa demikian, kami menyadari betul bahwa SDA Kalimantan Tengah itu melimpah ruah, tetapi kalau ini tidak dibekali dengan SDM unggul dan berdaya saing melalui pendidikan yang bermutu, maka semuanya tidak bisa kita lakukan secara maksimal," papar Edy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)