Putri Purnama Sari • 3 November 2025 17:04
Jakarta: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional, momen untuk mengenang jasa para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia.
Tapi, pernahkah kamu menyadari bahwa semangat para pahlawan itu sesungguhnya masih hadir di sekitar kita, bahkan di papan-papan nama jalan yang setiap hari kita lewati.
Dari Jalan Sudirman hingga Jalan R.A. Kartini, nama-nama pahlawan diabadikan di berbagai kota di Indonesia sebagai simbol penghargaan dan pengingat perjuangan mereka.
Daftar Nama Pahlawan yang Jadi Nama Jalan di Indonesia
Berikut daftar nama pahlawan nasional yang paling sering diabadikan sebagai nama jalan di berbagai daerah di Indonesia.
1. Ir. Soekarno
Sebagai Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus Proklamator Kemerdekaan, nama Ir. Soekarno diabadikan di banyak tempat. Salah satu yang paling terkenal adalah Jalan Soekarno-Hatta, jalan utama di berbagai kota seperti Bandung, Malang, Makassar, dan Balikpapan.
Soekarno dikenal sebagai sosok visioner yang memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan bangsa.
2. Drs. Mohammad Hatta
Wakil Presiden pertama Indonesia ini dikenal dengan julukan “Bung Hatta” dan berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Namanya sering disandingkan dengan Soekarno dalam nama jalan Jalan Soekarno-Hatta. Selain itu, di beberapa kota juga terdapat Jalan Mohammad Hatta tersendiri, terutama di Sumatera Barat dan Pekanbaru.
3. Jenderal Sudirman
Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah simbol keberanian dan keteguhan hati. Jalan Jenderal Sudirman menjadi salah satu nama jalan utama di hampir seluruh kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang.
Ia dikenang sebagai pemimpin militer yang tetap berjuang melawan penjajah meski dalam kondisi sakit parah.
4. Ki Hajar Dewantara
Sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara berjasa besar dalam memperjuangkan hak pendidikan untuk semua kalangan. Namanya banyak digunakan di area sekolah dan universitas, seperti Jalan Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta dan Bandung.
Semboyannya yang terkenal, “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,” masih menjadi pedoman dunia pendidikan Indonesia.
5. R.A. Kartini
Pahlawan perempuan asal Jepara ini dikenal sebagai tokoh emansipasi yang memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan. Jalan R.A. Kartini dapat ditemukan di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
Namanya menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia untuk setara dan berpendidikan.
6. Cut Nyak Dien
Pahlawan perempuan dari Aceh ini dikenal karena keberaniannya memimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda. Jalan Cut Nyak Dien ada di berbagai kota seperti Banda Aceh, Denpasar, dan Yogyakarta.
Sosoknya menginspirasi banyak generasi muda, terutama perempuan, untuk tetap tangguh dalam menghadapi tantangan.
7. Pangeran Diponegoro
Tokoh sentral dalam Perang Jawa (1825–1830), Pangeran Diponegoro dikenal karena semangat juangnya melawan kolonialisme. Jalan Diponegoro hampir selalu menjadi jalan penting di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Denpasar. Semangat perlawanan dan keberaniannya menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia.
8. Teuku Umar
Pahlawan asal Aceh ini dikenal karena taktik gerilyanya yang cerdas dan keberaniannya melawan Belanda. Banyak kota besar memiliki Jalan Teuku Umar, seperti di Medan, Denpasar, dan Jakarta. Ia dikenang sebagai pejuang yang cerdas dan penuh strategi.
9. Pattimura (Thomas Matulessy)
Pahlawan dari Maluku ini memimpin rakyatnya melawan penjajah Belanda. Nama Jalan Pattimura dapat ditemukan di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Ambon.
Sosoknya mewakili semangat keberanian rakyat timur Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.
10. Imam Bonjol
Pahlawan asal Sumatera Barat ini terkenal karena perjuangannya dalam Perang Padri melawan penjajah Belanda. Jalan Imam Bonjol ada di Jakarta, Padang, dan Medan. Ia dikenang sebagai sosok yang teguh mempertahankan nilai agama dan kemerdekaan.
Lebih dari Sekadar Nama Jalan
Nama-nama pahlawan yang diabadikan di papan jalan bukan hanya penanda arah, tetapi juga pengingat perjuangan dan pengorbanan mereka bagi bangsa.
Ketika kita melewati Jalan Sudirman atau Jalan Kartini, sejatinya kita sedang melintasi sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Menjaga ingatan terhadap para pahlawan berarti menjaga semangat perjuangan agar terus hidup di setiap langkah kita.