Puluhan Delegasi Tinggalkan Pidato Rusia di Dewan HAM PBB

Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss. (EPA)

Puluhan Delegasi Tinggalkan Pidato Rusia di Dewan HAM PBB

Willy Haryono • 26 February 2025 21:05

Jenewa: Puluhan pejabat tinggi meninggalkan ruangan Dewan HAM PBB di Jenewa saat Rusia berpidato pada hari Rabu, 26 Februari 2025. Aksi walk-out ini merupakan bentuk dukungan mereka terhadap Ukraina.

Para delegasi, termasuk duta besar Prancis, Jerman, dan Inggris, berkumpul di luar ruangan tempat sesi berlangsung, untuk menandai tiga tahun sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

"Dukungan kami untuk Ukraina sangat kuat. Kami ingin melihat perdamaian yang adil dan abadi sesuai dengan piagam PBB dan hukum internasional," kata Duta Besar Inggris untuk PBB dan Organisasi Perdagangan Dunia, Simon Manley, kepada kantor berita Reuters.

"Tidak akan ada perdamaian tanpa Ukraina. Ukraina harus berada di meja perundingan," sambungnya, dikutip dari The Straits Times, Rabu, 26 Februari 2025.

Washington membiarkan kursinya di Dewan Hak Asasi Manusia kosong, sejalan dengan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari badan tersebut, yang merupakan satu-satunya organisasi antarpemerintah yang melindungi hak asasi manusia.

Dalam pidatonya di hadapan dewan, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin menuduh Ukraina melakukan "pelanggaran mencolok terhadap hak asasi manusia fundamental", menuduhnya melakukan Russophobia dan mendiskriminasi warga Rusia di Ukraina.

"Menjamin hak asasi manusia dan kebebasan tidak sesuai dengan standar ganda," imbuh Vershinin.

Puluhan negara bersatu mendukung Ukraina dalam sebuah pertemuan di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa pada hari Selasa, sehari setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi rancangan AS yang mengambil sikap netral terhadap konflik tersebut, yang mencerminkan perubahan kebijakan AS terhadap Ukraina oleh Trump dan sikapnya yang lebih mendamaikan terhadap Rusia.

Acara tersebut diadakan untuk memperingati "perlawanan terhadap agresi Rusia", menyusul adopsi resolusi tersebut di New York.

Baca juga:  Israel Tolak Resolusi PBB yang Mengecam Invasi Rusia ke Ukraina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)