34 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Cek Lengkapnya di Sini

Jenazah dievakuasi dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. (DOk BNPB)

34 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi, Cek Lengkapnya di Sini

Amaluddin • 8 October 2025 08:35

Surabaya: Proses identifikasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, terus berlangsung. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengenali 34 jenazah dari total 67 jenazah yang diterima, sementara 33 lainnya masih proses tes DNA.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur, Kombes Khusnan Marzuki, mengatakan proses identifikasi masih berjalan dengan mengandalkan data ante mortem (data korban sebelum meninggal) dan post mortem (data hasil pemeriksaan jenazah).

"Sampai dengan hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 34 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima. Proses operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman terhadap data ante mortem dan post mortem,” kata Khusnan, Rabu, 8 Oktober 2025.

Khusnan mengatakan ada 17 jenazah berhasil teridentifikasi pada Selasa malam, 7 Oktober 2025. Dari 18 kantong jenazah yang diperiksa hari itu, 17 berhasil dicocokkan dengan data ante mortem, sementara satu kantong berisi bagian tubuh (body part) yang juga telah terverifikasi.

"Tim DVI Polda Jatim telah melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah yang terdiri dari 17 jenazah dan satu body part. Hasilnya, semuanya cocok dengan 17 data ante mortem,” jelas Khusnan.

Khusnan mengungkapkan bahwa salah satu hasil identifikasi merupakan gabungan dari dua kantong jenazah. Pasalnya setelah pemeriksaan medis dan uji DNA, ternyata milik satu orang.

"Kami gabungkan hasil pemeriksaan medis dan DNA, dan diketahui bahwa dua kantong jenazah tersebut milik satu korban atas nama Mohammad Ali Sirojuddin (13 tahun), warga Dupak, Krembangan, Surabaya,” kata Khusnan.

Berikut daftar 17 korban yang berhasil diidentifikasi pada 7 Oktober 2025:
  1. Mohammad Anas Fahmi (15) – Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
  2. Muhammad Reza Syfai Akbar (14) – Peneleh Ganteng, Surabaya
  3. Afifuddin Zarkasi (13) – Balongsari, Tandes, Surabaya
  4. Moh. Rizki Maulana Saputra (16) – Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
  5. Moh. Ubaidillah (17) – Karpote, Blega, Bangkalan
  6. Virgiawan Narendra Sugiarto (16) – Mayong, Karangbinangun, Lamongan
  7. Moch. Ali Sirojuddin (13) – Dupak, Krembangan, Surabaya
  8. Muhammad Azam Habibi (14) – Sidotopo, Semampir, Surabaya
  9. Maulidy Hasany Kamil (16) – Karang Gayam, Blega, Bangkalan
  10. Ach. Fathoni Abil Falaf (17) – Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
  11. M. Azam Alby Alfa Himam (17) – Karang Gayam, Blega, Bangkalan
  12. Khoirul Mutaqin (18) – Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
  13. Farhan (17) – Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
  14. Syafiuddin (15) – Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
  15. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) – Sidokumpul, Gresik
  16. Muhammad Ubaydillah (15) – Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
  17. Achmad Alby Fahri (13) – Semampir, Surabaya
  18. Maulana Alfan Ibrahimavic (13) – Pabean Cantian, Surabaya
  19. Mochammad Mashudulhaq (14) – Dukuh Pakis, Surabaya
  20. Muhammad Soleh (22) – Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung
  21. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) – Putat Jaya, Surabaya
  22. Moch. Agus Ubaidillah (14) – Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya
  23. Firman Nur (16) – Tembok Lor, Surabaya
  24. Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) – Kenjeran, Surabaya
  25. Daul Milal (15) – Kapasan, Surabaya
  26. Nuruddin (13) – Karang Gayam, Blega, Bangkalan
  27. Ahmad Rijalul Haq (16) – Dapuan Baru, Surabaya
  28. Moh. Royhan Mustofa (17) – Kamal, Bangkalan
  29. Abdul Fattah (18) – Asem Manunggal, Surabaya
  30. Wsdiur Rohib (17) – Gayungan, Surabaya
  31. Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) – Bekasi
  32. Moh. Dafin (13) – Semarang
  33. M. Ali Rahbini (19) – Tambelang, Sampang
  34. Sulaiman Hadi (15) – Bangkalan
Khusnan menegaskan bahwa tim DVI Polda Jatim akan terus bekerja hingga seluruh korban teridentifikasi.

"Proses DVI masih berjalan. Kami terus melakukan pendalaman data ante mortem dan post mortem agar seluruh jenazah dapat dikenali secara ilmiah dan akurat,” pungkas Khusnan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)