Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono.
Hendrik Simorangkir • 2 October 2025 15:21
Tangerang: Keberangkatan 16 orang calon pekerja migran Indonesia nonprosedural menuju Timur Tengah berhasil digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Polisi menduga ada keterlibatan warga negara asing dalam penyelundupan belasan calon PMI tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono, mengungkapkan pihaknya mengamankan 16 orang calon PMI dalam operasi pencegahan. "Dalam tahapan pencegahan ini, kami mengamankan 16 orang calon PMI. Hasil pengembangan kasus, dua orang ditetapkan tersangka yakni berinisial E dan H," ujar Yandri pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Berdasarkan hasil penyelidikan, kedua pelaku menyelundupkan belasan calon PMI dengan mengambil keuntungan finansial. Mereka mendapat jutaan rupiah untuk setiap pengiriman PMI secara ilegal.
"Keuntungan dari setiap pengiriman yang diberangkatkan ke luar negeri, dengan kisaran Rp1 juta hingga Rp2 juta per orang," kata Yandri.
Penyelidikan juga menemukan dugaan keterlibatan warga negara asing sebagai penyandang dana. WNA tersebut diduga berperan penting dalam mendanai praktik pengiriman calon PMI ilegal.
"Masih kami dalami. Saat ini keterangan para tersangka sedang kami kembangkan, termasuk peran WNA yang terlibat," jelas Yandri.
Para calon PMI akan dikirim ke luar negeri menggunakan visa wisata sebagai kedok. Modus ini sering digunakan untuk menyamarkan pemberangkatan pekerja migran nonprosedural.
Upaya pengiriman nonprosedural ke Timur Tengah ini terungkap setelah polisi menerima informasi keberangkatan delapan calon PMI ke Arab Saudi. Mereka berangkat pada Senin, 1 September 2025 sekitar pukul 11.00 WIB menggunakan pesawat TransNusa rute Jakarta-Kuala Lumpur.
Kedelapan calon PMI tersebut transit di Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan ke Bengaluru, India. Mereka menggunakan pesawat IndiGo pada Selasa, 2 September 2025 pukul 21.30 waktu setempat.
Dari India, perjalanan dilanjutkan menuju Jeddah, Arab Saudi menggunakan pesawat IndiGo pada Rabu, 3 September 2025 pukul 12.45 waktu setempat. Seluruh penerbangan berangkat dari Terminal 3 Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Polisi melakukan penyelidikan mendalam melalui wawancara saksi dan analisis IT. "Dari hasil serangkaian penyelidikan dan penyidikan kami mendapatkan petunjuk keberadaan pelaku," kata Yandri.
Pada Rabu, 3 September 2025 sekitar pukul 22.20 WIB, polisi menangkap pelaku di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Para tersangka dan barang bukti dibawa ke Mako Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk penyelidikan lebih lanjut.
Operasi pencegahan ini menjadi bukti komitmen polisi memerangi praktik perdagangan orang. Masyarakat diimbau menggunakan jalur resmi untuk bekerja ke luar negeri.