Rusia Siap Untuk Respons Cepat Militerisasi Eropa

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anadolu

Rusia Siap Untuk Respons Cepat Militerisasi Eropa

Muhammad Reyhansyah • 3 October 2025 20:07

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 2 September 2025 memperingatkan bahwa Rusia tidak akan membutuhkan waktu lama untuk merespons meningkatnya militerisasi di Eropa.

“Respons terhadap ancaman, untuk dikatakan secara halus, tampaknya akan sangat meyakinkan. Benar, itu akan menjadi respons. Kami sendiri tidak pernah memulai konfrontasi militer. Itu tidak masuk akal, tidak diperlukan, dan jelas absurd; hanya mengalihkan perhatian dari persoalan serta tantangan nyata,” ujar Putin dalam sesi pleno Valdai International Discussion Club, seperti dikutip Anadolu, Jumat, 3 Oktober 2025.

Ia menegaskan bahwa Moskow akan bereaksi cepat setiap kali ada ancaman terhadap keamanan, perdamaian, ketenangan warganya, serta kedaulatan dan keberlangsungan negara. Putin juga memperingatkan negara lain agar tidak memprovokasi Rusia.

“Tidak pernah ada kasus di mana hal itu tidak berakhir buruk bagi pihak yang memprovokasi. Tidak akan ada pengecualian di masa depan. Sejarah telah membuktikan: kelemahan tidak dapat diterima, karena menciptakan godaan dan ilusi bahwa masalah dengan kami dapat diselesaikan dengan kekuatan. Rusia tidak akan pernah menunjukkan kelemahan atau keragu-raguan,” tambah Putin.

Putin menyatakan dunia kini memasuki “era polisentris” di mana tidak ada satu kekuatan pun yang mampu menentukan aturan global secara sepihak. Dia juga mengecam Barat terkait situasi dengan Ukraina.

Dalam pidatonya juga menyalahkan negara-negara Barat atas berlanjutnya perang Ukraina, serta menyampaikan pandangan terkait inisiatif perdamaian di Gaza.

Putin berpendapat dunia multipolar lebih demokratis karena memberi ruang bagi banyak aktor politik dan ekonomi memengaruhi keputusan. 

“Mungkin belum pernah sebelumnya ada begitu banyak negara yang berperan atau berupaya memengaruhi proses regional dan global terpenting,” katanya.

Menurutnya, solusi di era ini hanya mungkin dicapai melalui kesepakatan luas yang dapat diterima mayoritas pihak. Ia menilai lembaga internasional yang dipimpin Barat telah “kehilangan makna” dan berubah menjadi “ajang ceramah politik”. Sebaliknya, ia memuji BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) sebagai forum yang mencerminkan konsensus nyata.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)