Dr. Marwan Sultan. (Dok. Biro Politik Hamas/almoqawma.com)
Hamas Kutuk Israel yang Bunuh Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Keluarga
Riza Aslam Khaeron • 3 July 2025 12:28
Gaza: Gerakan Hamas mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan Sultan, beserta istri dan lima anaknya pada Rabu, 2 Juli 2025. Hamas menyebut pembunuhan ini sebagai kejahatan perang dan bagian dari rencana pemusnahan brutal yang terus-menerus terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Hamas dalam pernyataan resminya menjelaskan bahwa serangan Israel tidak hanya membunuh individu, tetapi juga menghancurkan sistem kesehatan Palestina secara terorganisir.
Mereka menuduh Israel sengaja menargetkan fasilitas kesehatan, membunuh dokter serta tenaga medis, dan menghancurkan rumah sakit, dalam kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di era modern.
"Pembunuhan keji yang dilakukan tentara pendudukan Israel di rumah Direktur Rumah Sakit Indonesia, dr. Marwan Sultan, beserta istri dan lima anaknya adalah kejahatan perang, dan bagian dari rencana pemusnahan brutal yang terus-menerus terhadap rakyat kami di Gaza," tulis Hamas, dikutip dari Telegram Hamas, 2 Juli 2025.
Hamas juga menyampaikan bahwa militer Israel terus-menerus menargetkan sistem kesehatan Palestina dan melakukan pembunuhan serta penghancuran fasilitas medis secara sistematis.
"Militer pendudukan terus menargetkan sistem kesehatan, menghancurkan fasilitas, dan membunuh dokter serta tenaga medis, dalam kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di era modern," tulis Hamas, dikutip dari Telegram Hamas, 2 Juli 2025.
Hamas menyebutkan, tindakan Israel tersebut merupakan kejahatan yang sangat brutal dan mengingatkan kembali pentingnya aksi nyata masyarakat internasional untuk menghentikan Israel dan militer pendudukan yang sudah melampaui batas nilai dan moral.
| Baca Juga: Pemerintah Apresiasi Jasa Direktur RS Indonesia di Gaza yang Tewas Diserang Israel |
"Kejahatan brutal ini kembali menegaskan pentingnya aksi nyata untuk menghentikan rezim fasis Israel dan pasukan militernya yang telah melampaui batas nilai dan moral," tulis Hamas, dikutip dari Telegram Hamas, 2 Juli 2025.
Hamas menuntut agar para pemimpin Israel dibawa ke pengadilan internasional untuk diadili atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Hamas juga meminta dunia internasional untuk menekan Israel agar menghentikan seluruh pelanggaran terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Sementara itu melansir BBC, Kementerian Kesehatan Gaza turut mengutuk serangan Israel terhadap dr. Marwan Sultan, menyebutnya sebagai "kejahatan keji terhadap tenaga medis kami". Kementerian menyoroti dedikasi dr. Marwan selama bertahun-tahun dalam membantu korban perang, menyebut beliau sebagai simbol keteguhan dan pengabdian di tengah serangan tanpa henti.
Kementerian Kesehatan Gaza juga menyatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia sebelumnya telah berhenti beroperasi akibat kerusakan parah akibat serangan Israel selama berbulan-bulan. Tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di wilayah Gaza utara.
Di sisi lain, militer Israel mengklaim serangan di Gaza menargetkan "tokoh kunci Hamas" dan mengatakan tuduhan mengenai korban sipil yang tidak terlibat sedang diselidiki. Pihak Israel menyatakan berusaha meminimalkan korban warga sipil dalam setiap operasi militer.
Namun, laporan resmi Palestina menyebut jumlah korban tewas akibat serangan Israel di seluruh Gaza telah melampaui 57.000 jiwa, termasuk ribuan anak-anak.