Capai 90 Persen Target, Perbaikan Jalan di Kota Bandung Tersisa 3 Kilometer Lagi

Perbaikan ruas jalan di kawasan Dago, Kota Bandung.

Capai 90 Persen Target, Perbaikan Jalan di Kota Bandung Tersisa 3 Kilometer Lagi

Roni Kurniawan • 19 October 2025 17:50

Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyelesaikan perbaikan jalan sepanjang lebih dari 26 kilometer hingga pertengahan Oktober 2025. Pemerintah menargetkan total 29,52 kilometer jalan dapat diperbaiki secara tuntas pada akhir tahun ini.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Sandi Suhendar, memaparkan realisasi fisik penanganan jalan telah mencapai 26,53 kilometer. Angka ini setara dengan 89,65 persen dari total target yang ditetapkan.

"Untuk tahun 2025 ini, sesuai dengan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), kami menargetkan penanganan jalan sepanjang 29,52 kilometer. Sampai saat ini realisasi overlay dan perbaikan jalan sudah mencapai 26,53 kilometer. Jadi masih ada sekitar 3 kilometer lagi yang sedang kami kebut hingga akhir tahun," ujar Sandi di Bandung, Minggu, 19 Oktober 2025.

Sandi menjelaskan, dari total rencana terdapat 266 ruas jalan yang akan ditangani pada tahun ini. Sebanyak 165 ruas jalan telah selesai dikerjakan, sementara 101 ruas lainnya masih dalam tahap pengerjaan.

Beberapa ruas jalan protokol utama yang telah selesai diperbaiki di antaranya Jalan Ir H Juanda (Dago), Batu Nunggal, Pahlawan, dan Cemara. Ruas-ruas jalan tersebut menjadi prioritas karena memiliki tingkat mobilitas dan kepadatan lalu lintas yang sangat tinggi.

"Kalau yang besar-besar itu di antaranya Dago, Batu Nunggal, Pahlawan, dan Cemara. Semua sudah selesai. Sisanya kami terus kejar agar seluruh target bisa tuntas sesuai jadwal," beber Sandi.
 

Dalam pelaksanaannya, Sandi mengakui terdapat sejumlah tantangan teknis dan nonteknis yang memengaruhi laju pekerjaan. Faktor cuaca menjadi kendala utama, khususnya saat memasuki musim hujan yang dapat mengganggu proses pengaspalan.

Tantangan lain datang dari pemanfaatan ruang milik jalan (rumija) yang tidak sesuai peruntukannya. Banyak bagian jalan yang digunakan untuk parkir liar atau aktivitas usaha, sehingga mengganggu kualitas dan hasil akhir pekerjaan perbaikan.

"Aspal itu sangat dipengaruhi oleh suhu dan kondisi cuaca. Belum lagi di lapangan sering kali kami temui jalan yang dijadikan tempat parkir, sehingga kepadatan lapisannya tidak maksimal," tandas Sandi.

Sandi menegaskan, keberhasilan pembangunan infrastruktur jalan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Peran serta aktif masyarakat dalam menjaga dan memelihara hasil pembangunan sangat dibutuhkan.

"Sebagus apa pun jalan yang kita bangun, tanpa dukungan masyarakat untuk menjaga dan memelihara-misalnya dengan tidak menutup saluran air atau memanfaatkan bahu jalan untuk parkir liar-maka daya tahannya akan berkurang," sambung Sandi.

Ia menjelaskan, jalan dan saluran air merupakan dua komponen infrastruktur yang saling terhubung. Genangan air dapat merusak struktur jalan dari bawah, sementara kebersihan lingkungan sekitarnya turut menentukan usia pakai infrastruktur.

“Kami berharap masyarakat ikut menjaga kebersihan saluran dan tidak memanfaatkan jalan untuk hal-hal yang tidak semestinya, seperti berdagang atau parkir sembarangan. Koordinasi dengan pihak utilitas juga penting agar tidak ada penggalian tanpa izin," ungkap Sandi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)