Alasan Polisi Belum Tangkap Pembacok Tangan Linmas Gambir

Ilustrasi. Foto: Medcom.id.

Alasan Polisi Belum Tangkap Pembacok Tangan Linmas Gambir

Christian • 27 August 2025 18:02

Jakarta: Polsek Gambir belum menetapkan dan menangkap tersangka pelaku pembacokan Mahmudim, 43, petugas perlindungan masyarakat (linmas) di RW 05, Gambir, Jakarta Pusat. Mahmudim dibacok saat ingin melerai tawuran.

Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Respati menyampaikan pihaknya masih meminta keterangan saksi. “Dari awal kita sudah mintai keterangan dari saksi-saksi. Saat ini ada tiga pelajar yang tengah dimintai keterangan namun statusnya sebagai saksi,” ucap Rezeki saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu 27 Agustus 2025.

Rezeki mengatakan belum adanya pelaku yang ditangkap dengan alasan pihak kepolisian tidak bisa terburu-buru dalam menetapkan seseorang menjadi tersangka. Menurut dia, harus ada alat bukti yang kuat dalam penetapan tersangka.

“Kita juga sudah lakukan pemeriksan dalam rekaman CCTC namun muka yang ada di CCTV kurang jelas,” ucapnya.

Rezeki mengatakan, tawuran dipicu oleh saling tantang antar kelompok remaja melalui media sosial Instagram. Akun @Original016angke diduga menantang kelompok @Badhabits.kids dari Petojo Selatan. 

Tantangan itu kemudian ditanggapi oleh kelompok Jembatan Lima. Mereka datang ke lokasi menggunakan sekitar 25 sepeda motor.
 

Baca juga: 

Kisah Pilu Anggota Linmas di Gambir, Tangan Diamputasi Akibat Lerai Tawuran


Penyelidikan awal dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Metro Gambir. Tiga remaja telah dimintai keterangan dan masih berstatus sebagai saksi dalam perkara ini. 

"Mereka diketahui aktif di media sosial dan terlibat dalam komunikasi yang memicu pertemuan antar kelompok,” ungkap Rezeki.

Pelajar yang dimintai keterangan berinisial FH, 17; MAF, 17; dan MTAF, 17. MAF dan MTAF diduga admin @badhabits.kids.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir Kompol Dimmas Adhit Putranto, membeberkan motif kejadian tersebut adalah perselisihan antara kelompok remaja yang dipicu melalui media sosial. Mereka saling menantang.

"Kemudian bertemu langsung dan terjadi bentrokan di tempat umum,” ungkap Dimmas.

Ia menambahkan bahwa media sosial saat ini banyak dimanfaatkan sebagai sarana provokasi oleh kelompok-kelompok remaja. Petugas tengah menelusuri jejak digital dan mengumpulkan bukti lainnya.

"Termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi. Akun-akun media sosial juga sedang dianalisis bersama tim IT,” ujar Dimas.

Barang bukti yang telah dikumpulkan yaitu:
  • Rekaman CCTV dari lokasi kejadian;
  • Data dan komunikasi dari akun Instagram @Original016angke dan @Badhabits.kids;
  • Keterangan dari para saksi.
Hingga saat ini, penyelidikan terus berlangsung. Polisi membuka kemungkinan adanya penambahan saksi atau pengembangan status hukum tergantung hasil pemeriksaan lanjutan.

Sebelumnya diberitakan, tangan Mahmudim, 43, harus diamputasi usai mengalami luka parah. Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) RW 05, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, itu menjadi korban pembacokan saat melerai tawuran pada 26 Juli 2025 di Jalan KH. Hasyim Ashari, Gambir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)