PM Italia Tak Terima Serangan Israel ke Gereja Katolik di Gaza

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Foto: EFE

PM Italia Tak Terima Serangan Israel ke Gereja Katolik di Gaza

Fajar Nugraha • 18 July 2025 07:26

Roma: Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan, serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza ‘tidak dapat diterima’. Sementara Menteri Luar Negeri Antonio Tajani menyebut serangan gereja tersebut sebagai "tindakan serius terhadap tempat ibadah Kristen".

Serangan terhadap penduduk sipil yang telah dilakukan Israel selama berbulan-bulan tidak dapat diterima. "Tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan sikap seperti itu," tambah Meloni, seperti dikutip Anadolu, Jumat 18 Juli 2025.
 

Baca: Israel Serang Gereja Katolik Gaza, Tiga Orang Dilaporkan Tewas.


Dari populasi Jalur Gaza yang lebih dari dua juta jiwa, sekitar 1.000 orang beragama Kristen. Sebagian besar dari mereka beragama Ortodoks, tetapi menurut Patriarkat Latin, terdapat sekitar 135 umat Katolik di wilayah tersebut.

Sejak awal perang, yang meletus pada Oktober 2023, anggota komunitas Katolik telah berlindung di Kompleks Keluarga Kudus di Kota Gaza, tempat beberapa umat Kristen Ortodoks juga menemukan perlindungan.

Paus Fransiskus berulang kali menyerukan diakhirinya perang dan dalam pesan Paskah terakhirnya, sehari sebelum wafatnya pada 21 April, beliau mengutuk "situasi kemanusiaan yang menyedihkan" di wilayah Palestina.

Dalam sebuah telegram untuk para korban, Paus Leo mengatakan beliau "sangat berduka" dan menyerukan "gencatan senjata segera."

Paus menyatakan "harapannya yang mendalam untuk dialog, rekonsiliasi, dan perdamaian abadi di kawasan itu," menurut telegram yang ditandatangani oleh Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin dan tidak menyebutkan apa pun. Israel.

Sangat tidak diterima

Monsignor Pascal Gollnisch, kepala badan amal Katolik l'Oeuvre d'Orient, mengatakan kepada AFP bahwa penggerebekan itu "sama sekali tidak dapat diterima".

"Ini adalah tempat ibadah. Ini adalah gereja Katolik yang dikenal karena sikap damainya, karena menjadi pembawa damai. Mereka adalah orang-orang yang melayani masyarakat," kata Gollnisch.

"Tidak ada tujuan strategis, tidak ada jihadis di gereja ini. Ada keluarga, ada warga sipil. Ini sama sekali tidak dapat diterima dan kami mengutuk sekeras-kerasnya sikap Israel ini,” ujar Gollnisch.

Perang yang berlangsung lebih dari 21 bulan telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang mengerikan bagi penduduk Gaza, mengungsikan sebagian besar penduduk setidaknya sekali dan memicu kekurangan pangan dan kebutuhan pokok lainnya yang parah.

Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel, yang mengakibatkan tewasnya 1.219 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data resmi.

Serangan militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 58.573 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Pembatasan media di Gaza dan kesulitan mengakses banyak wilayah membuat AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan detail yang diberikan oleh badan pertahanan sipil dan pihak-pihak lain.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)