Tim SAR Siapkan Strategi Pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya dari Dasar Laut

Kapal KMP Tunu Pratama Jaya, foto: Instagram @banyuwangi24jam

Tim SAR Siapkan Strategi Pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya dari Dasar Laut

Amaluddin • 14 July 2025 08:35

Banyuwangi: Tim SAR gabungan telah berhasil memvisualisasikan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya dalam posisi terbalik di dasar laut Selat Bali. Kini Tim SAR bersiap melaksanakan tahapan lanjutan, dengan penandaan lokasi dan pengangkatan bangkai kapal.

"Lokasi kapal (KMP Tunu) sudah terkonfirmasi. Tahapan berikutnya adalah penandaan titik lokasi, yang akan segera kami laksanakan," kata Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak Surabaya, Hartanto, dalam konferensi pers virtual dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Senin, 14 Juli 2025.

Hartanto menjelaskan bahwa Tim Search and Rescue Unit (SRU) laut telah menggelar operasi pencarian bawah air, dan menemukan posisi kapal di titik referensi delapan. Diketahui bangkai KMP Tunu berada pada kedalaman sekitar 49 meter dari permukaan laut.
 

Baca: 

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Terbalik di Dasar Selat Bali


Kemudian tim teknis yang memiliki keahlian dalam penandaan dan pengangkatan bangkai kapal sudah mulai berdatangan ke Banyuwangi. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) guna menyusun strategi teknis pengangkatan kapal.

"Proses ini membutuhkan waktu, namun hari ini kami sudah menurunkan tim khusus yang memahami teknis pengangkatan kapal," pungkasnya.

Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali sekitar pukul 00.30 WITA, pada Rabu, 2 Juli 2025. Kapal yang bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali itu diduga tenggelam akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan.

Berdasarkan data terbaru dari Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, hingga kini tercatat 30 orang selamat, 18 korban ditemukan meninggal dunia (2 di antaranya masih dalam proses identifikasi), dan 17 lainnya hingga kini masih hilang belum ditemukan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)