Dolar Perkasa setelah Pengadilan AS Blokir Tarif Trump, Euro hingga Yen Bertekuk Lutut

Jakarta: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam pada perdagangan Kamis setelah pengadilan memblokir tarif impor yang dicetuskan Presiden AS Donald Trump. Mata uang Negeri Paman Sam tersebut melonjak terhadap euro, yen, dan franc Swiss.

Mengutip Xinhua, Kamis, 29 Mei 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,35 persen menjadi 99,874.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1294 dari USD1,1337 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3470 dari USD1,3511 pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 144,84 yen Jepang, lebih tinggi dari 144,26 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8270 franc Swiss dari 0,8272 franc Swiss.

Mata uang punya Trump itu juga naik menjadi 1,3830 dolar Kanada dari 1,3795 dolar Kanada. Dolar AS menguat menjadi 9,6504 kronor Swedia dari 9,6103 kronor Swedia.
 

Baca juga: Jelang Long Weekend, Rupiah Malah Keok Lawan Dolar AS

(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Pengadilan AS blokir tarif Trump

Sementara mengutip Investing.com, Pengadilan Perdagangan Internasional yang berpusat di Manhattan mengatakan Konstitusi AS memberikan wewenang eksklusif kepada Kongres untuk mengatur perdagangan dengan negara lain yang tidak dapat dikesampingkan oleh kewenangan darurat presiden untuk melindungi ekonomi AS.

Sebagai tanggapan, pemerintahan Trump mengajukan banding. Langkah tersebut pun memicu reli risk-on di seluruh pasar, yang membuat harga berjangka Wall Street naik sementara dolar melonjak sebagai reaksi spontan terhadap potensi penangguhan hukuman untuk perdagangan global.

Tarif Trump dinilai telah merusak kepercayaan investor terhadap aset AS dan mendorong aliran uang keluar dari ekonomi terbesar di dunia. Itu pada gilirannya telah menjatuhkan dolar, yang turun hampir delapan persen sepanjang tahun sejauh ini.