Sekjen PBB Antonio Guterres. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 19 January 2025 13:53
Beirut: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada hari Sabtu kemarin menyerukan penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon dalam jangka waktu yang disepakati.
"Sekarang penting untuk melihat penarikan pasukan Pertahanan Israel dari wilayah Lebanon dan pengerahan Angkatan Bersenjata Lebanon secara serentak di seluruh Lebanon selatan dalam jangka waktu yang disepakati," kata Guterres dalam konferensi pers di Beirut untuk mengakhiri kunjungannya selama dua hari ke negara itu.
"Kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon harus dihormati, dan negara Lebanon harus memiliki kendali penuh atas senjata di seluruh wilayah Lebanon," tambahnya, dikutip dari CGTN, Minggu, 19 Januari 2025.
Ia menekankan pentingnya penerapan Resolusi PBB 1701 dalam semua dimensinya.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa – termasuk melalui Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon dan UNIFIL – berkomitmen untuk mendukung para pihak dalam menegakkan kewajiban mereka berdasarkan Resolusi 1701 dan memastikan bahwa penghentian permusuhan tetap berlaku," ucap Guterres.
"Ini akan menjadi landasan bagi implementasi penuh resolusi dan tujuan utamanya, gencatan senjata permanen antara Lebanon dan Israel," lanjutnya.
Menanggapi pertanyaan tentang jaminan untuk mempertahankan gencatan senjata di Lebanon, Guterres mengatakan bahwa ia yakin bahwa perjanjian yang dibuat antara Hizbullah dan Israel akan dihormati.
Ia meminta kedua pihak untuk memastikan komitmen terhadap gencatan senjata terwujud, seraya menambahkan bahwa mekanisme yang baru dibuat tersebut harus digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang belum terselesaikan.
Kepala PBB juga berjanji untuk mendukung Lebanon selama proses rekonstruksi.
"Bekerja sama dengan otoritas dan mitra Lebanon, PBB akan mengintensifkan dukungan kami untuk pemulihan dan rekonstruksi di seluruh Lebanon," tuturnya.
Guterres juga memuji pasukan UNIFIL di Lebanon, dengan mengatakan bahwa mereka melaksanakan lebih dari 730 misi dalam kerja sama yang erat dengan Angkatan Bersenjata Lebanon, yang memfasilitasi penempatan kembali mereka ke lebih dari 50 posisi.
Ia menambahkan bahwa UNIFIL juga telah memfasilitasi 39 misi kemanusiaan dalam koordinasi dengan Angkatan Bersenjata Lebanon, Palang Merah Lebanon, berbagai entitas PBB dan organisasi non-pemerintah.
Baca juga: Hakim Mahkamah Internasional Akan Bentuk Pemerintahan Baru Lebanon