Sembilan Orang Ditangkap dalam Aksi Protes Sayap Kanan di London

Lebih dari 100 ribu orang hadir dalam aksi unjuk rasa sayap kanan di London, Inggris, 13 September 2025. (Anadolu Agency)

Sembilan Orang Ditangkap dalam Aksi Protes Sayap Kanan di London

Willy Haryono • 14 September 2025 10:26

London: Setidaknya sembilan orang ditangkap setelah demonstran sayap kanan bentrok dengan polisi di London, Inggris. Lebih dari 100.000 orang hadir dalam aksi unjuk rasa, yang dipimpin tokoh sayap kanan Stephen Yaxley-Lemmon, atau juga dikenal sebagai Tommy Robinson.

Sementara itu, menurut Kepolisian Metropolitan, aksi protes tandingan oleh Stand Up To Racism berlangsung di Whitehall, London. Sembilan pengunjuk rasa ditangkap pada pukul 18.00 waktu setempat (17.00 GMT).

Unjuk rasa Unite the Kingdom, yang diselenggarakan Robinson, dimulai dari Stamford Street menuju Whitehall. Sementara para pengunjuk rasa Stand Up To Racism berkumpul di Russell Square, lalu berbaris menuju Whitehall.

Menurut pernyataan kepolisian London, lebih dari 1.600 petugas telah dikerahkan sebagai bagian dari operasi menjaga ketertiban umum. termasuk 500 yang didatangkan dari wilayah lain.

Sekitar 1.000 polisi bertanggung jawab untuk memastikan dua demonstrasi di pusat kota London berlangsung dengan aman.

Walau kehadiran polisi cukup besar, sejumlah pengunjuk rasa Unite the Kingdom menyimpang dari rute yang ditentukan dan nekat menerobos barikade petugas.

Kepolisian Metropolitan mengatakan, sembilan orang telah ditangkap karena pelanggaran dan telah terjadi agresi signifikan dengan beberapa petugas diserang prokyetil. Menurut data polisi, lebih dari 100.000 orang bergabung dengan sayap kanan dan 5.000 demonstran menghadiri unjuk rasa Stand Up To Racism.

Pengunjuk rasa meneriakkan berbagai slogan dengan membawa bendera Union dan St. George seraya menentang Perdana Menteri Keir Starmer dan Kepolisian Metropolitan. Beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel.

Pengunjuk rasa anti-rasisme membawa spanduk bertuliskan pengungsi diterima dan hentikan ekstrem kanan. Sementara itu, pada tautan video, miliarder AS, Elon Musk, berpidato di unjuk rasa Unite the Kingdom menyerukan perubahan pemerintahan.

"Anda tidak bisa, kita tidak punya empat tahun lagi, atau kapan pun pemilihan berikutnya, itu terlalu lama,” kata Musk kepada kerumunan.

Mengkritik pemerintah Inggris atas “meningkatnya erosi pesat negara Inggris,” Musk menekankan bahwa, “sesuatu harus dilakukan.”

“Parlemen harus dibubarkan dan segera gelar pemungutan suara baru,” sambungnya. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Politikus Sayap Kanan Inggris Akan Deportasi Massal Migran Jika Terpilih sebagai PM

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)