UNDP Taksir Ekonomi Lebanon Bisa Menyusut 9,2%

Ilustrasi. Foto: Freepik.

UNDP Taksir Ekonomi Lebanon Bisa Menyusut 9,2%

Ade Hapsari Lestarini • 25 October 2024 17:20

Lebanon: Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia saat ini, perhatian kita kembali tertuju pada Lebanon, sebuah negara yang telah berjuang melawan krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Dalam situasi yang semakin sulit ini, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) mengeluarkan peringatan serius tentang masa depan ekonomi Lebanon.

Melansir Xinhua, Jumat, 25 Oktober 2024, UNDP menyampaikan ekonomi Lebanon bisa menyusut hingga 9,2 persen pada 2024 jika ketegangan terus meningkat hingga akhir tahun.

Laporan tersebut mengatakan dampak dari konflik, situasi geopolitik, dan masalah kemanusiaan diperkirakan akan jauh lebih parah dibandingkan dengan 2006.

Ketegangan yang muncul pada September menambah kesulitan pada krisis ekonomi yang sudah berlangsung di Lebanon selama lima tahun. Jika konflik berlanjut, ekonomi Lebanon diperkirakan akan berkurang 9,2 persen pada akhir 2024.
 

Masa depan ekonomi Lebanon gelap


UNDP juga mencatat meskipun pertempuran berakhir pada akhir 2024, ekonomi Lebanon masih akan mengalami penurunan sebesar 2,3 persen pada 2025 dan 2,4 persen pada 2026. Tanpa dukungan internasional yang kuat, masa depan ekonomi Lebanon terlihat suram.

Proyeksi negatif ini disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonomi yang tajam, lambatnya pemulihan, dan kerugian besar di berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan utilitas. Konflik ini juga mengakibatkan dampak jangka pendek yang serius, seperti penurunan di sektor pariwisata, pertanian, dan perdagangan.


Sejumlah anak-anak bersama keluarga mereka mengungsi di Lebanon. (EPA-EFE)

 
Baca juga: PBB Sebut Lebih dari 400.000 Anak di Lebanon Mengungsi akibat Perang


Gangguan pada rute perdagangan dan rantai pasokan, serta berkurangnya permintaan dari konsumen, memaksa banyak bisnis untuk tutup atau menghentikan operasional.
 

Kenaikan angka pengangguran dan peningkatan kemiskinan di Lebanon


UNDP memprediksi angka pengangguran akan naik hingga 32,6 persen pada akhir tahun, mencerminkan hilangnya banyak lapangan pekerjaan. Sejak 2019, Lebanon sudah mengalami dampak besar akibat berbagai krisis yang menyebabkan kontraksi 28 persen dalam produk domestik bruto (PDB) antara 2018 dan 2021.

Situasi terbaru ini, ditambah dengan tantangan yang ada, dapat meningkatkan angka kemiskinan dan kerentanan di Lebanon. Laporan tersebut mengimbau komunitas internasional untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan pembangunan agar stabilitas ekonomi dan sosial di Lebanon bisa terjaga.

Dengan tantangan yang terus meningkat, Lebanon berada di ambang krisis ekonomi yang lebih dalam. Laporan UNDP memperingatkan tanpa dukungan internasional yang signifikan, dampak dari konflik dan ketegangan yang berlangsung dapat menyebabkan lonjakan angka pengangguran dan kemiskinan yang lebih tinggi.

Komunitas internasional diharapkan segera beraksi untuk membantu Lebanon menghadapi masa-masa sulit ini dan mendukung pemulihan ekonomi serta stabilitas sosial di negara tersebut. (Nanda Sabrina Khumairoh)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)