Banyak Sektor Dirugikan Atas Bobolnya Pusat Data Nasional

Ilustrasi. Medcom.id.

Banyak Sektor Dirugikan Atas Bobolnya Pusat Data Nasional

Siti Yona Hukmana • 29 June 2024 14:26

Jakarta: Anggota Komisi I DPR Sukamta Mantamiharja menyebut bobolnya Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menimbulkan banyak kerugian dari segala aspek. Mulai dari keamanan, ekonomi dan kesehatan.

"Ya itu tadi ketika ini dikompromikan ini seperti kita sedang kalah dalam perang siber. Jadi, kita ini data keamanan, polisi, TNU, kemudian ekonomi, kesehatan. Seluruh harta bangsanya Indonesia, kedaulatan bangsa ya itu (kerugiannya)," kata Sukamta dalam diskusi daring bertema Pusat Data Bocor, Siapa Teledor?, Sabtu, 29 Juni 2024.

Dia mengatakan dengan bobolnya pusat data nasional, sistem keamanan oleh Polri akan diketahui. Dengan demikian, mudah bagi negara-negara lain yang ingin membuat rusuh di Indonesia dengan mempekerjakan intelijen asing.

Belum lagi sisi ekonomi, Sukamta menyebut pola konsumsi bangsa Indonesia akan diketahui. Hal itu, kata dia, akan membuat bangsa Indonesia mudah diatur.

"Kalau gitu jualan ke bangsa Indonesia jualan ini saja, cara jualnya seperti ini, supaya punya dampak nanti ketergantungan. Jadi, ini sebetulnya kita kehilangan kekayaan yang sangat luar biasa kalau dinilai mungkin lebih dari 20 ribu triliun," ujar dia.
 

Baca juga: Pemerintah Berencana Buat Unit Khusus Mengelola PDN

Peretasan PDN menjadi sorotan. Peristiwa ini membuat sejumlah layanan publik lumpuh. Salah satu yang paling menjadi sorotan ialah kendala pada layanan keimigrasian pada unit pelaksana teknis seperti kantor Imigrasi, unit layanan paspor, unit kerja keimigrasian serta tempat pemeriksaan imigrasi pada bandar udara dan pelabuhan.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Hinsa Siburian mengatakan terganggunya server PDN adalah imbas serangan siber ransomware.

"Insiden PDN ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware," kata Hinsa Siburian dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)