Ilustrasi. Medcom.id
Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat ribuan Kepala Keluarga (KK) telah mengajukan bantuan air bersih. Kawasan kekeringan ini tersebar di sejumlah kecamatan.
"Daerah yang minta bantuan air bersih di antaranya di (Kecamatan) Dlingo, Pajangan, Pandak, Piyungan, dan Pundong," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol, Senin, 26 Agustus 2024.
Dari total lima kecamatan itu, terdapat 10 desa terdampak kekeringan sejak akhir Juni lalu. Terbaru, wilayah terdampak kekeringan yakni wilayah Kecamatan Piyungan.
"Kami sudah menerima 9 permintaan bantuan air bersih di wilayah terdampak kekeringan," jelasnya.
Salah satu wilayah yang meminta pasokan air bersih yakni Dusun Kebosungu II, Kecamatan Dlingo. Ia menyebut ada sekitar seribu kepala keluarga (KK) membutuhkan bantuan air bersih.
Antoni menyebut jumlah sebaran KK kekurangan air bersih di setiap dusun maupun desa berbeda-beda. Ia mencontohkan, di Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak ada 120 KK dengan total 421 jiwa.
"Total BPBD sudah droping 26 tangki ke 10 desa, dengan per tangki berisi 5 ribu liter," ungkapnya.
Ia menambahkan kawasan pegunungan masih mendominasi jadi daerah terdampak kemarau. Namun demikian, ia menyebut kekeringan pada kemarau 2024 tak separah dibanding 2023 lalu.
Seperti diberitakan DIY berstatus siaga darurat kekeringan bulan ini. SK Gubernur bernomor 286/KEP/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di DIY itu sebagai bentuk respon kekeringan yang menjangkau 3 kabupaten. Sebanyak tiga kabupaten itu yakni Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sleman. Status itu berlaku hingga 31 Agustus 2024.