Di Ujung Masa Jabatan, Airlangga Minta Sri Mulyani Tambah Dana Insentif Daerah Rp1 Triliun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Di Ujung Masa Jabatan, Airlangga Minta Sri Mulyani Tambah Dana Insentif Daerah Rp1 Triliun

Faustinus Nua • 23 September 2024 16:15

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menambah dana insentif daerah senilai Rp1 triliun di ujung masa jabatannya. Hal itu diperlukan guna mendorong kinerja daerah, termasuk dalam upaya Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).

"Hari ini Pak Tomsi (Sekjen Kemendagri) tidak minta, tapi saya yang minta, Bu. Dinaikkan saja Rp1 triliun. Pembagiannya sama yaitu setahun tiga kali atau setiap empat bulan. Jadi tinggal komponennya saja ditambah," ujar Airlangga dihadapan Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) Tahun 2024, Senin, 23 September 2024.

Airlangga menyebut sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian pernah meminta Menkeu menambah insentif daerah. Hal itu pun sudah dituruti Sri Mulyani dengan menambah anggaran Rp1 triliun, namun bukan termasuk insentif PPDD.

 

Baca juga: APBN 2025 Diketok, Menkeu: Pertama Kali Pendapatan Negara Tembus Rp3.000 Triliun



Menkeu Sri Mulyani. Foto: dok MI/Irfan

Insentif penting bagi pembangunan daerah


Sambil bercanda, Menko Perekonomian menyebut penambahan insentif itu sesuai dengan topik yang dibahas atau ditulis dalam buku yang baru diluncurkan Sri Mulyani. Buku authorized biografi Sri Mulyani yang berjudul 'No Limits: Reformasi dengan Hati' juga membahas pentingnya insentif bagi pembangunan di daerah.

"Karena kemarin Ibu baru meluncurkan buku dan di buku disebutkan memberikan insentif itu penting. Nah, jadi momentum ini kami jaga setuju dengan buku Ibu," ucap Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga juga mengatakan pentingnya koordinasi persiapan kebijakan pajak kendaraan bermotor. Hal itu tentu akan mendorong pendapatan daerah semakin meningkat.

Selanjutnya, juga monitoring terhadap 546 PPDD yang menggunakan sistem digital dan infrastruktur digital menjadi penting. "Dan ke depan tentu kita dorong lagi berbagai macam mulai dari fiber optic, kemudian juga low earth orbit satellite dan pengembangan digitalisasi yang lain," tambah dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)