Kinerja Wells Fargo Tertekan, Laba Bersih Turun Menjadi USD4,62 Miliar

Laba bersih perbankan. Foto: Unsplash.

Kinerja Wells Fargo Tertekan, Laba Bersih Turun Menjadi USD4,62 Miliar

Arif Wicaksono • 15 April 2024 13:37

Washington: Laba bank asal paman sam, Wells Fargo, turun lebih dari tujuh persen pada kuartal I-2024 karena pendapatannya yang lebih sedikit dari pembayaran bunga pelanggan.

Melansir Business Times, Senin, 15 April 2024, laba bersih turun menjadi USD4,62 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2024 dibandingkan dengan USD4,99 miliar pada tahun sebelumnya.
 

baca juga: 

Tingginya Inflasi AS Bisa Tunda Penurunan Suku Bunga di 2024


Pendapatan bunga bersih (NII) Wells Fargo, selisih antara pendapatan bunga pinjaman dan pembayaran deposito, turun delapan persen menjadi USD12,23 miliar.

Pergeseran prospek suku bunga AS merupakan faktor penting yang akan mendorong keuntungan bank di masa depan.

Harga konsumen AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret, menyebabkan pasar keuangan mengantisipasi Federal Reserve akan menunda pemotongan suku bunga hingga September.

Suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dapat meningkatkan pendapatan pemberi pinjaman karena mereka menghasilkan lebih banyak uang dari pembayaran bunga.

Namun kenaikan suku bunga juga membuat bank menjadi lebih mahal, sehingga mendorong bank untuk membayar lebih untuk menyimpan simpanan dari nasabah yang mencari imbal hasil yang lebih tinggi.

Batasan aset perbankan

Bank tersebut beroperasi dengan batasan aset sebesar USD1,95 triliun yang mencegahnya untuk tumbuh sampai regulator menganggap bank tersebut telah memperbaiki masalah yang diakibatkan oleh skandal rekening palsu.

Pemberi pinjaman masih memiliki delapan perintah persetujuan terbuka setelah Kantor Pengawas Mata Uang AS (OCC) menghentikan hukuman 2016 pada Februari 2024.

"Kami mencapai tonggak penting pada kuartal pertama ketika OCC mengumumkan penghentian perintah persetujuan yang dikeluarkan pada 2016 mengenai pelanggaran praktik penjualan,” kata CEO Wells Fargo Charlie Scharf dalam sebuah pernyataan.

Scharf menjadi CEO pada 2019, orang keempat yang memimpin Wells Fargo sejak skandal tersebut pertama kali muncul.

Dia telah berupaya untuk membalikkan keadaan pemberi pinjaman, memotong biaya dan keluar dari bisnis setelah perusahaan tersebut meraup miliaran dolar dalam bentuk tuntutan hukum dan denda peraturan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)