19 Ribu Pemilih Pemula di Bandung Barat Belum Rekam KTP-el

Ilustrasi--Ribuan warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1A Salemba, Jakarta Pusat, mulai merekam kartu tanda penduduk (KTP) elektronik (e-KTP). Medcom.id/Christian

19 Ribu Pemilih Pemula di Bandung Barat Belum Rekam KTP-el

Media Indonesia • 29 January 2024 21:05

Ngamprah: Hingga sekitar dua pekan menjelang hari pencoblosan Pemilu 2024, masih ada belasan ribu pemilih pemula yang belum melakukan perekaman e-KTP.

Kurangnya alat perekaman menyebabkan para pemilih yang baru berusia 17 tahun atau pemilih pemula terancam tak memiliki e-KTP sampai 14 Februari 2024.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi I DPRD Bandung Barat, Sunarya Erawan, saat pihaknya menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bandung Barat pada pekan lalu.

Sunarya menjelaskan, total ada 19.743 pemilih pemula yang saat ini belum perekaman e-KTP. Berdasarkan keterangan dari Disdukcapil, agar para pemilih pemula ini bisa perekaman sebelum 14 Februari, dibutuhkan tambahan lima alat perekaman baru.

"Kemampuan alat perekaman paling 100 lembar per hari. Itu prosesnya membutuhkan waktu rata-rata sekitar 5 menit, bahkan mungkin bisa lebih," katanya, Senin, 29 Januari 2024.

Padahal, bagi pemilih yang baru berusia 17 tahun dan tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT), masih tetap bisa menyalurkan hak pilihnya jika sudah memiliki e-KTP atau paling tidak namanya tercantum dalam kartu keluarga (KK).
 

Baca juga: Akomodasi Pemilih Pemula, Disdukcapil Lampung Utara Buka Pelayanan di Hari Libur

Selain alat perekaman, lanjut dia, Disdukcapil juga sempat mengalami kendala lainnya yakni kekurangan blanko e-KTP. Namun informasi terbaru, Kemendagri kabarnya akan menyiapkan 20 ribu blanko untuk wilayah Bandung Barat.

"Selain itu juga kekurangan tinta dan lainnya. Memang butuh penanganan cepat agar untuk keperluan e-KTP terpenuhi sebelum 14 Februari," bebernya.

Ia mengungkapkan, harga untuk satu alat perekaman sekitar Rp200 juta per unit. Jika dibutuhkan lima unit/alat perekaman, maka Pemkab Bandung Barat sedikitnya harus menyiapkan anggaran Rp1 miliar.

"Berdasarkan penjelasan Disdukcapil, jika ada penambahan lima alat perekaman maka 19.743 pemilih pemula tersebut sudah bisa memiliki e-KTP sebelum hari pencoblosan," ujarnya.

Pihaknya pesimistis jika tidak segera dilakukan penambahan alat perekaman, maka akan sulit mengejar waktu yang hanya tersisa belasan hari sebelum hari pencoblosan.

Meski demikian, dirinya salut dengan kinerja Disdukcapil yang bekerja keras melayani warga yang akan mengurus administrasi kependudukan. Selain membuka pelayanan pada akhir pekan, juga melakukan jemput bola ke setiap SMA/SMK sederajat dan mengerahkan mobil daring.

"Ini menunjukkan Disdukcapil bekerja keras agar warga memiliki e-KTP dan administrasi kependudukan lainnya. Tinggal sekarang, warganya sendiri proaktif mengurus administrasi kependudukannya," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)