Relawan Cari Hewan Peliharaan yang Hilang di Tengah Puing Kebakaran Hong Kong

Pemadam kebakaran Hong Kong berupaya padamkan api. Foto: The New York Times

Relawan Cari Hewan Peliharaan yang Hilang di Tengah Puing Kebakaran Hong Kong

Fajar Nugraha • 28 November 2025 11:15

Hong Kong: Kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, memicu upaya penyelamatan tidak hanya bagi para penghuni, tetapi juga hewan peliharaan yang tertinggal.

Saat petugas pemadam kebakaran menyisir gedung untuk mencari korban dan menenangkan keluarga yang menunggu kabar, relawan dari berbagai lembaga kesejahteraan hewan ikut turun tangan menyelamatkan hewan peliharaan di tengah kobaran api.

Dilansir dari media The Straits Times, puluhan relawan membawa kandang beroksigen dan ambulans hewan untuk memasuki area yang dibatasi polisi. Beberapa di antaranya bernegosiasi agar diizinkan melewati garis penjagaan. Di media sosial, beredar unggahan yang memperlihatkan warga lanjut usia menangis karena harus meninggalkan hewan mereka saat menyelamatkan diri.

“Pemilik hewan menghubungi aliansi kami dan kami mencatat lebih dari seratus kasus,” ujar Anson Cheng dari Hong Kong Guardians.

“Kami membagikan daftar itu kepada petugas pemadam agar mereka bisa memeriksa unit-unit yang dilalui,” imbuh Cheng.

Menurut Cheng, hingga Kamis, 27 November 2025, setidaknya sepuluh kucing, tujuh anjing, dan beberapa kura-kura berhasil diselamatkan. Kebakaran yang masih berlangsung itu telah menewaskan sedikitnya 44 orang dan membuat hampir 300 lainnya hilang.

Polisi menyatakan api mungkin menyebar cepat akibat perancah bangunan yang tidak aman dan bahan busa yang digunakan dalam pekerjaan perawatan gedung.

Sistem cip mikro pada anjing dan kucing di Hong Kong diharapkan membantu mempertemukan kembali penyintas dengan hewan mereka yang mungkin berhasil keluar saat kebakaran. Di sebuah taman dekat lokasi, seorang perempuan bermarga Law menunggu kabar tentang kucingnya sejak malam. Ia meninggalkan kucing berusia sepuluh tahun itu ketika melarikan diri, dengan asumsi dapat kembali.

“Waktu saya turun, apinya kecil,” katanya.

“Setengah jam kemudian, api sudah menjalar ke atas. Area sekitar juga ikut terbakar, tidak mungkin kembali. Saya sangat menyesal,” imbuhnya.

Meski sebagian besar warga tinggal di apartemen sempit, kepemilikan hewan peliharaan terus meningkat di Hong Kong. Lembaga kesejahteraan hewan mencatat semakin banyak warga yang memelihara anjing, kucing, kelinci, hingga hamster, sehingga penyelamatan hewan menjadi bagian penting dalam respons terhadap kejadian darurat seperti kebakaran besar ini.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)