Bus Trans Jatim Koridor Malang. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 25 November 2025 14:19
Malang: Antusiasme masyarakat Kota Malang, Jawa Timur, terhadap layanan Trans Jatim terpantau sangat tinggi sejak masa uji coba diberlakukan. Kepadatan penumpang bahkan terlihat hampir di seluruh halte, terutama yang berada di sekitar fasilitas umum.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan meski evaluasi resmi berada di bawah kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, pihaknya tetap melakukan pemantauan langsung di lapangan.
“Ini masih masuk masa uji coba atau sosialisasi yang mana masa uji coba ini Trans Jatim gratis sampai tanggal 26 November 2025. Namun dari kami Dinas Perhubungan Kota Malang, atas pengamatan kami, antusias warga menggunakan Trans Jatim tinggi," kata Widjaja, 25 November 2025.
Widjaja mengaku, tingginya antusiasme masyarakat itu dibuktikan dengan tingkat antrean yang selalu mengular di setiap halte. Terutama halte-halte yang berlokasi di dekat fasilitas umum.
"Misal stasiun, mal, kampus-kampus, ini tingkat
load factor hampir 100 persen. Sampai bahkan bersedia duduk di bawah,” ujar Widjaja.
Widjaja berharap antusiasme ini tidak hanya terjadi karena faktor layanan gratis selama masa uji coba, tetapi benar-benar menjadi awal perubahan pola mobilitas masyarakat ke arah transportasi publik yang lebih masif.
Bus Trans Jatim Koridor Malang. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq
“Mudah mudahan euforia ini berkelanjutan, menjadi gambaran bahwa sekarang sudah saatnya masyarakat membutuhkan dan mulai beralih menggunakan
transportasi publik. Walaupun semuanya ini perlu ada waktu untuk penyesuaian, serta memang perlu dukungan, misal dari sisi
feeder dan lain sebagainya,” kata Widjaja.
Terkait jumlah pengguna Trans Jatim selama uji coba, Widjaja menyebut data resminya masih menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Sementara soal konektivitas angkutan pengumpan atau
feeder, Dishub Kota Malang masih melakukan komunikasi intensif dengan para pemangku kepentingan, termasuk paguyuban angkutan.
“Kita masih terus diskusi dengan paguyuban, terutama
feeder terkait dengan reroutingnya. Kalau
feeder eksisting sudah ada, artinya
feeder menggunakan jalur eksisting yang saling berhubungan dengan halte-halte atau rambu stop,” tutur Widjaja.
Bus Trans Jatim Koridor Malang. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq
Pada kondisi tertentu, seperti saat ada kegiatan masyarakat yang membutuhkan penggunaan badan jalan, Widjaja memastikan pihaknya siap melakukan penyesuaian arus
lalu lintas. Hal itu dilakukan demi menjaga kelancaran layanan.
“Tugas kami melakukan penyesuaian dalam rangka melayani masyarakat. Seperti contoh, nanti misalnya ada kegiatan yang membutuhkan penggunaan badan jalan. Misal, haul besok ini Darul Hadist, kita sudah koordinasi dengan Trans Jatim untuk melakukan penyesuaian peralihannya,” pungkas Widjaja.