Pembunuh Wanita Dalam Koper di Pangkep Sempat Perkosa Korban Sebelum Dihabisi

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian, saat merilis kasus penangkapan pembunuh perempuan dalam koper, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 19 Agustus 2024. Medcom.id/Muhammad Syawaluddin.

Pembunuh Wanita Dalam Koper di Pangkep Sempat Perkosa Korban Sebelum Dihabisi

Muhammad Syawaluddin • 19 August 2024 14:49

Makassar: Pelaku pembunuhan perempuan dalam koper ditangkap. Dari hasil penyelidikan kepolisian, pelaku tersebut memperkosa korban sebelum dibunuh.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian mengatakan, pembunuhan terhadap korban dilakukan saat pelaku melakukan aksi pencurian. Saat itu korban dalam keadaan tertidur lelap.

"Setelah berupaya mengambil sejumlah uang dan alat komunikasi atau handphone kemudian melihat korban sedang tertidur pulas muncul niat berikutnya yaitu melakukan pemerkosaan," katanya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 19 Agustus 2024.

Saat hendak melakukan pemerkosaan, korban kemudian tersadar sehingga pelaku menyekap korban hingga tidak sadarkan diri. Dalam kondisi itu pelaku terus melampiaskan nafsu bejatnya.

"Setelah melakukan aksinya dia mau kabur," ujarnya.

Saat hendak kabur, korban kembali sadar dan mengenali pelaku. Karena panik dengan hal itu pelaku pun langsung menghabisi nyawa korban dan memasukkannya ke dalam koper.

Saat ini pelaku yang merupakan tetangga kos korban tersebut berada di Polda Sulawesi Selatan dan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Polres Pangkep.

Sebelumnya, mayat seorang perempuan di Kabupaten Pangkep ditemukan dalam sebuah koper. Koper berisi mayat tersebut ditemukan di Jalan Pelelangan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Minggu 11 Agustus 2024 kemarin. 

Mayat perempuan dalam koper tersebut di temukan di dalam kamar kosnya. Koper itu ditemukan oleh anaknya yang datang untuk menemui korban setelah tidak menerima kabar selama dua hari. 

Mayat tersebut ditemukan berawal saat anak korban bernama Maryani, 30, datang ke Kabupaten Pangkep setelah tidak menerima kabar dari ibunya selama dua hari. 

Setelah tiba di indekos ibunya, Maryani tidak melihat sosok ibunya tercinta. Yang ada dalam kamar tersebut hanya sebuah koper merah yang tidak diketahui siapa pemiliknya bahkan pemilik kos tidak mengetahui ihwal koper itu dan langsung melaporkan hal itu ke pihak kepolisian. 

Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak kepolisian langsung menuju ke lokasi atau tempat kejadian perkara untuk melakukan pemeriksaan. Alhasil korban yang diketahui bernama Ramlah, 47, itu berada di dalam koper. 

Dari hasil pemeriksaan awal, korban sehari-harinya berjualan jajanan di salah satu sekolah di Kabupaten Pangkep. Korban sendiri sudah berada dan bekerja di Kabupaten Pangkep sejak 15 tahun silam. 


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)