Nanang Kuswanto, 43, ayah dari Alfin yang menjadi korban pengeroyokan oknum pesilat, di rumah duka, Kamis 12 September 2024. MTVN/Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 12 September 2024 16:34
Malang: Seorang remaja bernama Alfin Syafiq Ananta atau ASA (17) menjadi korban pengeroyokan oknum pesilat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, meninggal pada Kamis pagi, 12 September 2024. Remaja asal Dusun Kepuh Utara, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang itu mengembuskan napas terakhirnya usai koma selama 6 hari saat dirawat di RST dr Soepraoen, Kota Malang.
Ayah korban, Nanang Kuswanto, 43, mengatakan, Alfin dikeroyok oleh sembilan oknum pesilat pada Jumat malam, 6 September 2024. Berdasarkan informasi yang ia dengar, pengeroyokan terjadi lantaran Alfin mengenakan baju berlogo PSHT.
"Setelah itu ada temannya, mungkin dia tersinggung, merasa anak PSHT. Alfin diklarifikasi, ditanya, benar PSHT apa tidak. Kalau Alfin setahu saya tidak punya kaos PSHT," katanya saat ditemui di rumah duka, Kamis, 12 September 2024.
Setelah mendapat klarifikasi, sosok teman berinisial A itu mengajak Alfin bertemu di tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Ngijo, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso. Namun sesampainya di lokasi, Alfin justru dikeroyok secara brutal oleh sejumlah oknum pesilat.
| Baca juga: Remaja Korban Pengeroyokan Pesilat di Malang Meninggal |