Perjuangan Politik Bukan Sekadar Ajang 5 Tahunan

Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti. Medcom.id/Theo

Perjuangan Politik Bukan Sekadar Ajang 5 Tahunan

Theofilus Ifan Sucipto • 13 February 2024 21:40

Jakarta: Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menilai politik Indonesia masih belum sesuai muruah yang dicita-citakan. Politik seyogianya tidak sekadar ajang mencoblos lima tahunan.

"Seharusnya dikembangkan politik kekeluargaan atau everyday politics," kata Bivitri dalam diskusi virtual, Selasa, 13 Februari 2024.

Bivitri menjelaskan sistem itu memungkinkan publik betul-betul mengawal pemerintahan. Pemerintah yang menjalankan amanat rakyat pun mendengar setiap masukan bahkan kritik.

"Publik dalam republik seperti Indonesia seharusnya menjadikan hak kita sebagai perjuangan politik sehari-hari," ujar dia.

Bivitri menegaskan politik bukan hanya tentang menggunakan hak suara lima tahun sekali. Namun setelah itu suara rakyat diabaikan.

"Kita dipergunakan dan diobjektifikasi untuk kepentingan suara. Tapi setelah pemilu, kita diperhatikan tidak aspirasi politiknya?" papar dia.
 

Baca juga: 

KPU Ajak Masyarakat Kawal Penghitungan Suara di TPS Masing-Masing



Bivitri mengajak masyarakat terus mengawal demokrasi dan pemerintah. Publik mesti memonitor tindak-tanduk pemimpin setelah terpilih.

"Setelah besok atau Juni (2024 pemilu putaran kedua), sampai kapan pun tetap harus kritis. Jangan diserahkan begitu saja ke wakil rakyat. Kita harus jadi bagian dari politik," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)