Tradisi syawalan Lumban di Jepara. MI/ Safuan
Kendal: Berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah, secara serempak menggelar tradisi Syawalan. Pemantauan sejak Rabu pagi, 17 April 2024, keramaian sudah terlihat di beberapa daerah di Pantura yang menggelar kegiatan tradisi syawalan.
Keramaian itu mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas terutama mengarah ke lokasi perayaan juga kembali meningkat meskipun arus balik lebaran sudah usai.
Di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, ribuan warga telah berdatangan sejak tadi malam baik itu berjalan kaki, naik sepeda motor maupun mobil. Mereka menumpuk di pusat kecamatan yang kemudian beramai-ramai menuju ke makam para ulama dan aulia di Jabal Nur untuk bersama-sama berziarah dan melantunkan doa.
Lalu lintas menuju ke Kaliwungu, Kendal terpaksa ditutup karena kepadatan masyarakat yang mengikuti syawalan. Di samping itu alun-alun juga ramai dengan pedagang dan wahan permainan anak.
Di Pekalongan ribuan warga dari berbagai daerah juga mulai berdatangan untuk merayakan Syawalan yang berpusat di Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Di kawasan ini menyelenggarakan kegiatan pemotongan dan pembagian Lopis raksasa berdiameter 2,5 meter dan tinggi 230 centimeter, serta berbobotnya 1.800 kilogram.
Sedangkan di Kabupaten Pekalongan kegiatan Syawalan dipusatkan di Obyek Wisata Linggo Asri, yakni karnaval gunungan Nasi Megono yang merupakan kuliner khas daerah itu. Ribuan warga juga telah bergerak ke lokasi acara dengan harapan mendapat bagian dari nasi megono tersebut, karena diyakini mempunyai berkah.
"Ada 20 gunungan Nasi megono yang akan datang arak keliling kemudian dibagikan kepada seluruh warga yang hadir," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro.
Di Jepara, ribuan orang menuju ke Dermaga TPI Ujungbatu, untuk mengikuti kegiatan Lumban. Lumban yakni tradisi melarungkan kepala kerbau ke laut yang diikuti ratusan perahu hias keliling di Teluk Jepara, bahkan semakin meriah karena disertai perang ketupat antar penumpang perahu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, Moh Eko Udyyono, mengatakan selain pelarungan kepala kerbau, juga diadakan pagelaran wayangan serta ziarah ke makam Cik Lanang di kelurahan Bulu dan Mbah Ronggo Mulyo di kelurahan Ujungbatu di TPI Ujungbatu. "Diperkirakan ribuan warga akan hadir di Syawalan ini," kata Eko.
Sementara di Kabupaten Kudus, tradisi Syawalan digelar acara sewu kupat, tradisi bulusan, kirab kupatan, hingga lomban praon di beberapa lokasi seperti syawalan dan Bulusan di Desa Hadipolo, Kesambi dan Desa Purworejo. Festival sewu kupat di Desa Colo juga dihadiri ribuan orang.
Menurut Kepala Dibas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrikah, kegiatan Syawalan di Kudus ini merupakan sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak dan masyarakat untuk pelestarian tradisi budaya dan kearifan lokal, bahkan diperkirakan hal ini akan banyak menyedot kehadiran wisatawan.