PM Hungaria Viktor Orban dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (EPA-EFE/DEBBIE HILL / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 17 April 2025 11:33
Den Haag: Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag secara resmi meminta klarifikasi dari pemerintah Hungaria atas keputusan mereka yang tidak menahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, selama kunjungannya ke Budapest pada 3 April 2025.
Permintaan klarifikasi itu disampaikan ICC pada Rabu, 16 April 2025, melalui undangan resmi yang dikeluarkan oleh Kamar Pra-Peradilan I berdasarkan Pasal 87(7) Statuta Roma.
"...dengan demikian mencegah pengadilan menjalankan fungsi dan kewenangannya di bawah Statuta," tulis ICC dalam dokumen resmi No. ICC-01/18-421, Den Haag, 16 April 2025.
Permintaan ini merupakan lanjutan dari laporan registrasi yang disampaikan ke pengadilan pada 11 April 2025. Laporan itu menegaskan bahwa Netanyahu berada di Hungaria dari 3 hingga 6 April 2025 dan bahwa ICC telah mengirimkan permintaan penangkapan kepada otoritas Hungaria pada 3 April, sesaat setelah Netanyahu mendarat di Budapest.
"Kami menilai bahwa peristiwa yang telah disebutkan layak untuk membuka proses sesuai Pasal 87(7) Statuta Roma dan mengundang Hungaria untuk menyampaikan tanggapan," tulis dokumen yang ditandatangani oleh tiga hakim, yakni Nicolas Guillou, Reine Adélaïde Sophie Alapini-Gansou, dan Beti Hohler.
ICC memberikan batas waktu hingga 23 Mei 2025 bagi Hungaria untuk mengajukan penjelasan tertulis terkait penolakan mereka menegakkan surat perintah penangkapan Netanyahu. Hakim juga menginstruksikan Panitera untuk mengirimkan undangan resmi kepada otoritas berwenang di Hungaria .
Baca Juga: Israel Tegaskan Akan Pertahankan Kehadiran Militernya di Gaza Secara Permanen |