Israel Serang Reaktor Nuklir Air Berat Iran di Arak

Reaktor air berat di Arak. (© EPA/HAMID FORUTAN)

Israel Serang Reaktor Nuklir Air Berat Iran di Arak

Riza Aslam Khaeron • 19 June 2025 15:15

Tel Aviv: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara besar-besaran yang secara langsung menyasar reaktor nuklir air berat tidak aktif di Arak, Iran—tindakan yang secara terbuka menandai eskalasi tajam dalam upaya yang disebut untuk membatasi ambisi nuklir Teheran. 

“40 jet tempur Angkatan Udara Israel menyerang puluhan target militer dengan lebih dari 100 munisi,” demikian pernyataan resmi IDF yang disampaikan melalui akun X @idfonline pada Kamis, 19 Juni 2025. Operasi tersebut menyasar berbagai infrastruktur strategis yang dianggap terlibat dalam program nuklir Iran.

Salah satu target utama dalam serangan ini adalah reaktor nuklir air berat yang terletak di wilayah Arak. Reaktor tersebut, sebagaimana ditegaskan oleh militer Israel, saat ini berstatus tidak aktif dan belum pernah beroperasi secara penuh sejak pembangunan dimulai pada 1997. 

Meski dinyatakan nonaktif, reaktor ini tetap dipandang sebagai "komponen utama produksi plutonium"—bahan baku penting dalam pembuatan senjata nuklir oleh pihak Israel.

Sasaran utama serangan diarahkan pada bangunan penahan (containment building), yang dinilai memiliki peran kunci dalam potensi pengayaan plutonium tingkat tinggi.

“Pembangunan reaktor tersebut dimulai pada 1997 tetapi tidak pernah rampung karena intervensi komunitas internasional,” ujar IDF, seraya menuduh bahwa Teheran sengaja mempertahankan potensi militer dari reaktor tersebut dengan memperlambat proses konversi damai.

“Serangan ini diarahkan ke bagian reaktor yang ditujukan bagi produksi plutonium, sehingga mencegah kemampuan penggunaannya kembali untuk pembuatan senjata nuklir,” tegas militer Israel.
 

Baca Juga:
Antisipasi Iran, AS Pindahkan Pesawat dan Kapal Perang di Timur Tengah

Sebelum pengeboman dilakukan, pasukan Israel terlebih dahulu mengirimkan peringatan evakuasi kepada penduduk sekitar situs Arak.

Menurut laporan televisi pemerintah Iran, tidak ditemukan indikasi bahaya radiasi setelah serangan, menandakan bahwa material nuklir aktif tidak sedang digunakan atau disimpan di lokasi pada saat serangan berlangsung. Fakta bahwa reaktor Arak dalam keadaan tidak aktif memperkuat klaim tersebut.

Tidak hanya di Arak, IDF juga mengonfirmasi bahwa jet-jet tempur mereka menggempur sebuah fasilitas penting di Natanz—lokasi yang telah lama diawasi komunitas internasional karena keterkaitannya dengan pengayaan uranium.

“Fasilitas ini menyimpan komponen dan peralatan unik yang digunakan untuk pengembangan senjata nuklir, serta menjadi lokasi beberapa proyek yang mempercepat program senjata nuklir Iran,” ungkap IDF.

Lebih jauh lagi, serangan turut menjangkau pabrik bahan mentah, komponen perakitan rudal balistik, sistem pertahanan udara, lokasi penyimpanan rudal, radar, serta sejumlah titik militer lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Iran.

Ledakan besar dilaporkan mengguncang kota-kota strategis seperti Isfahan, Shiraz, dan Kermanshah pada dini hari. Media berbasis di Washington, Iran International, melaporkan bahwa sejumlah fasilitas penting mengalami kerusakan berat akibat serangan yang berlangsung simultan di berbagai titik tersebut.

Sementara itu, otoritas Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tingkat kerusakan maupun jumlah korban jiwa. Namun, siaran langsung televisi pemerintah Iran mengklaim bahwa fasilitas Arak telah dikosongkan sebelum serangan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)