Temui BNN, Pramono Dukung Tindakan Preventif di Wilayah Rawan Peredaran Narkoba

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Candra.

Temui BNN, Pramono Dukung Tindakan Preventif di Wilayah Rawan Peredaran Narkoba

Mohamad Farhan Zhuhri • 11 April 2025 13:31

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bertemu Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 11 April 2025. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan mendukung langkah BNN dalam memberantas perderaan barang haram tersebut, khususnya kawasan-kawasan yang kerap menjadi lokasi peredaran narkotika. 
 
"Kami memberikan support sepenuhnya. Apapun yang akan dilakukan oleh BNN Pusat maupun BNN daerah Jakarta," ujar Pramono saat dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 11 April 2025.

Pramono menjelaskan,masih ada kelurahan yang termasuk rawan peredaran narkoba di Jakarta. Yakni, Kampung Bahari Kelurahan Tanjung Priok Jakarta Utara, Kampung Boncos Kelurahan Palmerah Jakarta Barat, dan Kampung Permata Kelurahan Kedaung Kaliangke, Jakarta Barat.

"Yang pertama adalah tindakan preventif. Tindakan preventif dalam hal ini melakukan sosialisasi dan sebagainya kami akan memberikan support sepenuhnya," ungkap dia. 
 

Baca juga: 

Motor Polisi Dibakar saat Gerebek Kampung Narkoba di Medan Belawan


Selain itu, Pramono menyinggung soal perlu adanya lokasi rehabilitasi pengguna narkoba. Pramono ingin pengguna bisa direhabilitasi di Puskesmas.

"Yang secara khusus tadi saya meminta kepada Kepala BNN adalah tentang rehabilitasi. Karena korban narkoba ini sebenarnya ada rehabilitasi terhadap narkoba ini ada yang pengguna yang korban bukan untuk para bandar maupun pengedar," sebut dia. 

Sementara itu, Kepala BNN Marthinus Hukom merinci, tiga kelurahan yang akan jadi fokusnya memberantas narkoba. Menurut dia, tindakan preventif juga sudah dilakukan BNN, seperti pemetaan antara masyarakat dan pengguna narkoba.

"Tindakan preventif kita kalau selama ini hasil pemetaan kita di situ adalah bahwa masyarakat dan pengguna dan pengguna khususnya masyarakat, lalu kemudian para bandar ini menjadi satu siklus kejahatan di situ," kata Marthinus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)