Lokasi Ranu Regulo. Dokumentasi/ TNBTS
Daviq Umar Al Faruq • 21 November 2025 11:12
Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memastikan kawasan wisata Ranu Regulo masih dibuka bagi pengunjung, meski aktivitas Gunung Semeru meningkat dan statusnya kini berada di Level IV (Awas). Kepastian ini disampaikan di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap dampak erupsi.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, mengatakan secara geografis Ranu Regulo berada cukup jauh dari puncak Gunung Semeru. Ranu Regulo juga berada di luar radius bahaya yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Ranu Regulo ini berada cukup jauh dari puncak Semeru dan cukup jauh dari radius 8 kilometer tadi, sehingga aktivitas pengunjung apabila mau mengunjungi maupun berkemah di Ranu Regulo masih diperkenankan," kata Rudijanta, Jumat, 21 November 2025.
Meski begitu, TNBTS tetap menegaskan bahwa jalur pendakian menuju puncak Semeru, termasuk kawasan Ranu Kumbolo, masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan dilakukan menyusul peningkatan status gunung dan potensi bahaya dari lontaran material dan awan panas.
“Kita pastikan bahwa saat ini pendakian ditutup, sampai batas waktu yang belum ditentukan dengan situasi yang sudah ditetapkan menjadi level IV, yang intinya radius 8 kilometer dari puncak itu disarankan tidak ada aktivitas manusia, sehingga baik Ranu Kumbolo maupun jalur-jalur lain tentunya tidak memungkinkan untuk dilalui oleh para pendaki," jelas Rudijanta.
Terkait arah sebaran material erupsi, Rudijanta menyebut sejauh ini wilayah Malang tidak terdampak signifikan. Arah erupsi lebih condong ke Kabupaten Lumajang, khususnya kawasan Curah Kobokan.
“Kalau erupsi ke arah Malang, sejauh ini tidak berdampak signifikan, karena memang arahnya lebih ke arah Kabupaten Lumajang," ujar Rudijanta.

Lokasi Ranu Regulo. Dokumentasi/ TNBTS
Untuk mencegah risiko, TNBTS kembali mengingatkan masyarakat agar mematuhi imbauan PVMBG. Masyarakat juga diminta tidak mendekati kawasan rawan bencana yang telah ditetapkan.
“Pada prinsipnya, kami juga menghimbau agar masyarakat mentaati imbauan dari PVMBG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, tentang daerah-daerah yang rawan bencana, itu untuk menjamin keselamatan kita bersama," ungkap Rudijanta.
Rudijanta turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengamanan kawasan, termasuk
Basarnas dan tim PPGST. Pasalnya, mereka terus bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
TNBTS mengimbau
wisatawan yang hendak menuju Ranu Regulo untuk tetap mengikuti prosedur resmi, memantau perkembangan informasi terbaru, serta mengutamakan keselamatan selama berada di kawasan TNBTS.