Minat Beli Masih Tinggi, Harga Emas Kembali Menguat

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Minat Beli Masih Tinggi, Harga Emas Kembali Menguat

Eko Nordiansyah • 19 November 2025 10:55

Jakarta: Harga emas kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan Rabu pagi, 19 November 2025, setelah tiga hari berturut-turut berada dalam tekanan. XAU/USD berhasil menarik minat beli dan naik ke kisaran USD4.070, seiring meningkatnya sentimen risk-off di pasar global.

Para pelaku pasar kini tengah menunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat yang telah lama tertunda, termasuk risalah FOMC dan laporan ketenagakerjaan AS yang menjadi fokus utama pekan ini. Menurut Analis Senior Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, emas sempat menguat tipis selama sesi Amerika Utara pada Selasa malam.

Meskipun dolar AS tetap berada dalam penawaran beli, Andy menyebut, kekhawatiran perlambatan ekonomi membuat investor kembali memburu aset aman seperti logam mulia. Kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukkan bahwa tren bullish masih dominan pada XAU/USD.

“Secara teknikal, emas berada dalam fase penguatan dan menunjukkan sinyal bullish yang semakin kuat,” jelas Andy dalam keterangan tertulisnya.

Jika tekanan beli berlanjut, emas berpotensi menguat menuju level 4109 sebagai target kenaikan terdekat. Namun, Andy juga menegaskan bahwa pasar tetap perlu mewaspadai potensi koreksi. Jika harga gagal mempertahankan momentum, area 4045 menjadi support terdekat yang berpotensi diuji kembali oleh pasar.
 



(Ilustrasi emas. Foto: Unplash)

Pergerakan emas dipengaruhi dinamika ekonomi AS

Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan September dan Oktober yang tidak dirilis sesuai jadwal akibat penutupan pemerintahan AS membuat keputusan The Fed mengenai arah suku bunga menjelang pertemuan Desember menjadi lebih rumit. Ketidakpastian inilah yang mendorong investor mengalihkan sebagian portofolio mereka ke aset safe haven.

Laporan ketenagakerjaan yang diperkirakan dirilis pada Kamis diproyeksikan menunjukkan penambahan 50 ribu pekerjaan, dengan tingkat pengangguran tetap berada di 4,3 persen. Jika data tersebut lebih lemah dari perkiraan, maka dolar AS berpotensi tertekan, dan hal itu dapat memberikan ruang tambahan bagi emas untuk melanjutkan penguatannya.

Peluang kenaikan emas tidak sepenuhnya mulus

Pernyataan hawkish dari sejumlah pejabat The Fed menahan ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Desember. Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, menekankan bahwa proses penurunan suku bunga harus dilakukan secara perlahan. Sementara itu, pejabat The Fed lainnya, seperti Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic dan Presiden The Fed Kansas City Jeffrey Schmid, juga menunjukkan sikap hati-hati terkait inflasi.

Saat ini, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember turun menjadi 46,6 persen, dari sebelumnya lebih dari 60 persen pekan lalu, berdasarkan data CME FedWatch Tool.

Penguatan dolar AS juga menjadi faktor penahan kenaikan emas. Indeks Dolar (DXY) naik tipis 0,10 persen ke level 99,63, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun bergerak stabil di 4,13 persen.

“Secara keseluruhan, kombinasi faktor teknikal dan fundamental membuat emas berada dalam posisi menarik untuk diamati hari ini. Tekanan bullish yang masih kuat membuka peluang uji resistance 4109, tetapi pasar harus tetap waspada terhadap volatilitas menjelang rilis data ekonomi utama AS,” ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)