Pemerataan Akses Internet, Langkah Nyata Komdigi Menuju Indonesia Emas 2045

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid (Foto:Dok.MetroTV)

Pemerataan Akses Internet, Langkah Nyata Komdigi Menuju Indonesia Emas 2045

Rosa Anggreati • 31 October 2025 12:24

Jakarta: Di bawah langit luas Nusantara, satu per satu wilayah yang dulu berada dalam titik blank spot kini mulai terhubung dengan jaringan internet. Melalui program pemerataan akses digital, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menjadi ujung tombak pemerataan sinyal di seluruh wilayah Indonesia. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang maju, inklusif, dan terkoneksi secara digital.
 
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur digital kini bukan hanya program, melainkan komitmen nyata pemerintah untuk memastikan setiap warga Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses informasi dan teknologi.
 
"Jadi tahun ini saja kita ada lebih dari 1.700 titik, khusus untuk Papua. Belum ditambah dengan wilayah Indonesia timur lainnya. Sebagai contoh pemanfaatannya adalah ketika menurunkan program tersebut kita menggabungkan dengan program PHTC (Program Hasil Cepat Terbaik) Presiden Prabowo Subianto. Beberapa di antara titik tersebut dengan dengan pos TNI untuk pertahanan, di rumah sakit atau puskesmas untuk mendukung program kesehatan, dan tentunya di sekolah untuk mendukung fokus Presiden di bidang pendidikan," ucap Menteri Komdigi, Meutya Hafid.
 


Tercatat hingga Agustus 2025, BAKTI telah melakukan pembangunan akses internet sebanyak 27.859 lokasi layanan akses internet untuk layanan publik di sekolah-sekolah, fasilitas layanan kesehatan, balai latihan kerja, dan kantor pemerintahan yang hampir seluruhnya memanfaatkan kapasitas satelit SATRIA-1. Selain itu, penyediaan BTS di 6.747 lokasi yang sebagian besar berada di wilayah timur Indonesia, lalu jaringan Palapa Ring, yang merupakan jaringan serat optik sepanjang 12.229 kilometer dan menghubungkan 131 lokasi kabupaten/kota 3T.
 

Akses Digital Mengubah Kehidupan

 
Di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Landak dan Melawi, kini masyarakat mulai merasakan manfaat dari jaringan Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun oleh BAKTI Komdigi. Sinyal internet yang sebelumnya tak terjangkau, kini membuka peluang besar bagi kemajuan pendidikan, ekonomi, dan pelayanan publik.
 

 
Guru SMP YPPIK Jelimpo, Solviana Adu, mengungkapkan kehadiran internet di daerah mereka membawa perubahan besar dalam kegiatan belajar-mengajar.
 
"Dulu kami kesulitan karena buku yang anak-anak harus mencari buku yang terbatas sumbernya dan informasinya. Melalui bantuan internet ini sangat terbantu. Jadi kalau saya memberikan pembelajaran internet, anak-anak sudah tahu bagaimana mereka harus menemukan jawaban dengan sangat mudah. Itu semua karena adanya internet bebas di sekolah kami," kata Solviana Adu.
   

Digitalisasi Merata hingga Papua

 
Tidak hanya di Kalimantan Barat, saat ini konektivitas internet telah menyentuh SD YPK Netar di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dengan adanya internet sangat membantu dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas sekolah, serta mengenalkan internet sejak usia dini.
 
"Konektivitas dari BAKTI Aksi untuk sekolah selama ini sangat baik. Kami selaku kepala sekolah, guru, dan siswa sangat berterima kasih untuk bantuan ini yang dapat memudahkan kami dalam proses pelajaran," ucap Kepala SD YPK Netar, Melkianus Wompere.
 
Sementara itu, di sektor kesehatan, Puskesmas Camplong di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini memanfaatkan jaringan internet untuk mendukung layanan administrasi, pendataan pasien, serta akses rekam medis secara digital. Hal ini membuat pelayanan kesehatan menjadi lebih cepat dan akurat.
 
Kini dari ujung barat hingga timur Indonesia, sinyal internet bukan hanya sekadar koneksi. Ia telah menjadi simbol kemajuan, kesetaraan, dan kemandirian bangsa. Melalui langkah nyata Kementerian Komdigi dan BAKTI, semangat pemerataan digital terus menyala untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam arus transformasi menuju Indonesia Emas 2045.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Rosa Anggreati)