PM Spanyol Pedro Sanchez. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 15 September 2025 10:04
Madrid: Ketegangan antara Israel dan Spanyol kembali meningkat pada Minggu, 14 September 2025, setelah etape terakhir balap sepeda Vuelta a España terhenti akibat aksi pro-Palestina yang memblokir jalur perlombaan.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar dalam unggahan di X menuduh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menghasut “massa pro-Palestina” untuk memprotes keikutsertaan tim Israel-Premier Tech.
“Ajang olahraga yang selalu menjadi kebanggaan Spanyol dibatalkan,” tulis Sa’ar, menyebut Sánchez dan pemerintahannya sebagai aib bagi Spanyol
Ia juga menyinggung pernyataan Sanchez beberapa hari sebelumnya, yang menurutnya, menggambarkan seolah-olah Spanyol menyesal tidak memiliki bom atom untuk “menghentikan Israel.”
DIkutip dari Politico, Senin, 15 September 2025, pernyataan itu merujuk pada pidato Sanchez 8 September, ketika ia menekankan kecilnya peran Spanyol di kancah global karena tidak memiliki senjata nuklir, kapal induk, maupun cadangan minyak besar.
Sanchez kala itu menyerukan komunitas internasional agar bersama-sama menghentikan jatuhnya korban sipil di Gaza.
Hubungan kedua negara memburuk sejak 2023, ketika Sanchez menjadi salah satu kritikus paling vokal di Uni Eropa terhadap operasi militer Israel di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Tahun lalu, Madrid mengakui negara Palestina dan pekan ini memberlakukan embargo senjata permanen terhadap Israel.
Sa’ar menuduh pemerintahan Sanchez “antisemit” dan sengaja menggunakan garis politik anti-Israel untuk menutupi skandal korupsi. Ia bahkan melarang dua menteri kabinet Spanyol memasuki Israel karena dianggap mendukung terorisme dan kekerasan terhadap warga Israel.
Demonstrasi pro-Palestina berulang kali mengganggu jalannya Vuelta a España. Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan spanduk mengecam operasi militer Israel. Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares sebelumnya menyatakan memahami pesan para demonstran, bahkan menyebut kemungkinan pengusiran tim Israel dari ajang tersebut meski keputusan itu tidak berada di tangan pemerintah.
Menjelang etape terakhir pada Minggu, Sanchez secara terbuka menyatakan dukungan kepada massa. “Hari ini menandai berakhirnya Vuelta a España. Hormat dan apresiasi untuk para atlet… dan kekaguman kami kepada rakyat Spanyol yang turun ke jalan membela Palestina,” ujarnya dalam kampanye Partai Sosialis di Málaga.
Wakil Perdana Menteri Yolanda Díaz, yang pekan ini dilarang masuk Israel, juga menyampaikan dukungan. “Masyarakat Spanyol tidak akan menoleransi normalisasi genosida di Gaza melalui acara olahraga dan budaya. Israel tidak bisa ikut serta dalam acara apa pun,” tulisnya di BlueSky.
Namun kubu oposisi konservatif menilai pemerintah justru mempermalukan negara. Ketua Partai Rakyat Alberto Núnez Feijoo menuding kabinet Sanchez “mengapresiasi perilaku mengganggu yang seharusnya dikecam.” Presiden Daerah Madrid Isabel Díaz Ayuso mengatakan Sánchez telah merusak reputasi olahraga sekaligus negara.
Diperkirakan 100.000 orang tetap melanjutkan aksi di pusat kota Madrid setelah pembatalan lomba diumumkan, dan bentrok dengan polisi. Menurut Delegasi Pemerintah di Madrid Francisco Martín, sedikitnya dua orang ditangkap dan 22 polisi mengalami luka.
Baca juga: Lebih dari 100.000 Demonstran Pro-Palestina Penuhi Madrid, PM Spanyol Bangga