Israel terus membombardir Gaza sejak Oktober 2023. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 January 2025 07:43
Doha: Kelompok pejuang Palestina Hamas diperkirakan akan membebaskan 33 sandera selama tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang sedang difinalisasi para negosiator di Doha, Qatar, kata dua pejabat Israel pada Senin kemarin.
Israel yakin bahwa sebagian besar dari 33 sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza masih hidup, ucap seorang pejabat senior Israel kepada awak media dan dilansir rnz.co.nz, Selasa, 14 Januari 2025.
Beberapa sandera yang sudah meninggal juga kemungkinan akan termasuk di antara mereka yang akan diserahkan Hamas ke Israel selama gencatan senjata awal yang berdurasi 42 hari.
Hamas dan sekutunya masih menahan 94 orang yang disandera dari wilayah Israel dalam serangan 7 Oktober 2023, dengan setidaknya 34 sudah tewas, menurut pemerintah Israel.
Pejabat senior Israel mengatakan bahwa para negosiatior tampaknya sudah berada di ambang kesepakatan dan bahwa Israel siap untuk segera mengimplementasikannya setelah ditandatangani.
Seorang diplomat yang dekat dengan negosiasi tersebut mengatakan kepada CNN bahwa putaran terakhir pembicaraan jarak dekat untuk menyelesaikan masalah apa pun dijadwalkan berlangsung di Doha pada Selasa ini. Di hari yang sama, beberapa keluarga sandera diundang untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menurut Forum Sandera dan Keluarga Hilang.
Pembebasan 33 sandera akan menjadi tahap pertama dari kesepakatan yang sedang diselesaikan. Negosiasi untuk mencapai tahap kedua - yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang - akan dimulai di hari ke-16 pelaksanaan kesepakatan.
Berdasarkan proposal terbaru, pasukan Israel akan mempertahankan kehadiran di sepanjang Koridor Philadelphi - sebidang tanah sempit di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza - selama tahap pertama kesepakatan, kata para pejabat. Kehadiran pasukan Israel di sepanjang koridor sebelumnya berkontribusi terhadap kegagalan kesepakatan potensial pada bulan September selama putaran terakhir negosiasi.
Israel juga akan mempertahankan zona penyangga di dalam Gaza di sepanjang perbatasan dengan Israel, kata pejabat tersebut, tanpa menyebutkan seberapa lebar zona itu - subjek pertikaian lain selama negosiasi.
Penduduk Gaza utara akan diizinkan untuk kembali dengan bebas ke wilayah utara jalur tersebut, tetapi seorang pejabat Israel mengklaim akan ada "pengaturan keamanan" yang tidak disebutkan.
Tahanan Palestina yang dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan warga Israel tidak akan dilepaskan ke Tepi Barat, kata pejabat tersebut, melainkan ke Jalur Gaza atau ke luar negeri setelah adanya perjanjian dengan negara-negara asing.
Baca juga: Qatar Serahkan Draf Final Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza ke Israel dan Hamas