Dugaan Pelecehan di Madrasah Diniyah Asy-Syafi’iyyah Gegerkan Warga Demak

Kepala Desa Mulyorejo yang juga penguruss Yayasan Asy-Syafiiyyah, Suharsono. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani.

Dugaan Pelecehan di Madrasah Diniyah Asy-Syafi’iyyah Gegerkan Warga Demak

Rhobi Shani • 30 June 2025 21:05

Demak: Masyarakat Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak Kota, digemparkan kabar dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum guru Madrasah Diniyah (Madin) Asy-Syafi’iyyah. Kasus ini mencuat setelah beberapa wali murid melapor.

Kepala Desa sekaligus pengurus Yayasan Asy-Syafi’iyyah, Suharsoni, menyampaikan informasi mengenai perbuatan tidak pantas itu datang secara tiba-tiba.

"Saya tahunya Sabtu sore kemarin. Ada kabar sebagian guru Madin melakukan perbuatan tidak elok di madrasah," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Senin, 30 Juni 2025.
 

Baca: Sidang Perdana Mantan Kapolres Ngada Digelar Tertutup di PN Kupang
 
Malam harinya, pihak yayasan langsung mengadakan pertemuan darurat dengan para wali murid untuk mengklarifikasi laporan tersebut. Dalam forum itu, sekitar 3 hingga 5 wali murid hadir dan menyampaikan pengakuan dari anak-anak mereka yang menyebut telah diraba oleh guru berinisial MR pada bagian tubuh tertentu.

“Anak-anak cerita bahwa mereka sempat diraba di bagian tubuh tertentu,” jelas Suharsono. 

Meski belum ada tindakan yang lebih jauh, pengakuan ini dinilai cukup serius hingga pihak yayasan segera mengambil langkah tegas.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan perlindungan terhadap siswa, oknum guru tersebut langsung diberhentikan dari semua aktivitas mengajar. 

“Ada pernyataan resmi, mulai besok yang bersangkutan tidak mengajar lagi di sini,” jelasnya.

Suharsono mengaku kaget karena pelaku selama ini dikenal sebagai sosok religius yang aktif di kegiatan keagamaan. “Kami tidak menyangka. Orangnya dikenal religius dan aktif di lingkungan,” tambahnya.

Pertemuan malam itu juga dihadiri sekitar sepuluh wali murid yang menandatangani daftar hadir, menunjukkan kekhawatiran yang mendalam atas keselamatan anak-anak mereka. Para korban diketahui berada pada tingkatan Usto, setara dengan siswa SD kelas 2 hingga kelas 4.

Meski insiden ini menimbulkan kegemparan, kegiatan belajar mengajar di Madin Asy-Syafi’iyyah tetap berlangsung seperti biasa. 

“Anak-anak tetap belajar seperti biasa. Madrasah tetap buka, karena pelaku sudah tidak lagi mengajar,” jelas Suharsono.

Lebih lanjut, ia tidak menutup kemungkinan adanya korban lain dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat guru bersangkutan telah lama mengajar. “Ada cerita, anak-anak yang sudah lulus juga mengaku pernah mengalami hal serupa,” ungkapnya.

Pihak yayasan menyatakan siap bekerja sama dengan aparat kepolisian yang saat ini mulai melakukan penyelidikan. Mereka juga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus ini.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)