Gencatan senjata di Gaza dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 19 Januari 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 19 January 2025 16:27
Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas mengaku telah menyerahkan tiga nama sandera perempuan Israel kepada mediator pada hari Minggu, 19 Januari 2025, menurut laporan The New Arab.
Ketiganya akan dibebaskan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dijadwalkan mulai berlaku hari Minggu ini.
Pengumuman penyerahan tiga nama sandera terjadi setelah kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan kurang dari satu jam sebelum gencatan senjata dimulai pada pukul 8:30 pagi waktu setempat, yang mengatakan bahwa ia telah "menginstruksikan IDF bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sampai Israel menerima daftar sandera yang akan dibebaskan.
Menegaskan komitmennya terhadap ketentuan gencatan senjata, Hamas mengatakan, "Keterlambatan dalam memberikan nama-nama sandera yang akan dibebaskan di fase pertama adalah karena alasan teknis." Hamas menambahkan bahwa daftar nama-nama sandera dapat diberikan "kapan saja."
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai lebih dari 25 lainnya pada hari Minggu ini, setelah Israel mengatakan gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu dalam perang tersebut telah ditunda.
Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, mengatakan tiga orang tewas di Gaza utara dan lima lainnya di Kota Gaza, dengan 25 warga terluka.
Baca juga: Mengaku Belum Terima Daftar Sandera, Israel Lanjut Serang Gaza