Puluhan Bencana Alam Terjadi di Jabar Sepanjang Oktober-Awal November 2025

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Metrotvnews.com/ P Aditya Prakasa

Puluhan Bencana Alam Terjadi di Jabar Sepanjang Oktober-Awal November 2025

Aditya Prakasa • 5 November 2025 16:50

Bandung: Puluhan bencana alam terjadi sepanjang Oktober hingga awal November 2025 di berbagai daerah Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), TNI, Polri, bersama instansi terkait melakukan apel siaga tanggap bencana untuk dapat mengatasi potensi peristiwa alam yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2025 ini.

Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan mempersiapkan pasukan maupun peralatan. Sejumlah rencana mitigasi bencana pun telah didiskusikan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Kita ketahui sesuai dengan ramalan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) bahwa kemungkinan akan terjadi beberapa potensi bencana di wilayah Jawa Barat. Saya sampaikan di sini bahwa Jawa Barat tidak bisa diselesaikan oleh sendiri. Ini oleh seluruhnya komponen Jawa Barat, tentunya di bawah pimpinan Bapak Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat," kata Rudi usai Apel Gelar Pasukan Siaga Tanggap Bencana di Jalan Dipenogoro, Bandung, Rabu, 5 November 2025.

Rudi mengatakan sebanyak 25 kejadian bencana alam pada Oktober hingga awal November 2025 telah terjadi. Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi hal tersebut.

"Berdasarkan data di Jawa Barat terakhir ini sudah 25 kejadian pada bulan Oktober, dan dari bulan Januari ada 1.500-an bencana yang terjadi. Oleh sebab itu, kita perlu serius dan melihat dari beberapa kenyataan Bapak Gubernur dan kesiapan semua teman-teman di Jawa Barat ini siap untuk menyelamatkan, menolong warga yang apabila terjadi bencana terkena dampaknya," jelas Rudi.
 


Polda Jabar, kata Rudi, telah siap untuk tanggap bencana dan membantu masyarakat terdampak bencana alam. Menurutnya, salah satu penanganan penting untuk para korban bencana alam adalah trauma healing.

"Tadi sudah dilihat dari pra, kita sudah warning, kita sudah siap. Sampai terakhir tadi adalah pascabencana kita lakukan trauma healing supaya masyarakat psikologisnya itu tetap terjaga. Kalau hari ini kita menggelar 2.500 personil dari gabungan. Tadi rekan-rekan lihat sendiri. Tidak hanya Polri, TNI, BPBD. Semuanya ikut semua, dari pemerintah provinsi dan relawan dan pramuka," kata Rudi.

Polri bersama instansi tekait juga telah memberikan early warning (peringatan awal) kepada masyarakat yang berada di titik rawan bencana. Tindakan tersebut dilakukan sebagai mitigasi bencana sesuai dengan prakiraan yang dikeluarkan oleh BMKG.

"Jadi itu sudah kita lakukan untuk early warning. Berdasarkan itu, kita harus percaya apa yang disampaikan oleh BMKG. Semuanya yang kita lakukan mitigasi, itu dijadikan dasar kita untuk antisipasi bahaya," ungkap Rudi.

Di samping itu, lanjut Rudi, pihaknya mendukung rencana pembentukan posko tanggap bencana di Gedung Sate. Posko tersebut nantinya ditempati oleh instansi yang terlibat dalam penanggulangan bencana.

"Tentunya pendirian posko ini, tadi kami bicara, ini kita perlu koordinator. Dan sudah direspon oleh Pak Gubernur. Nanti dari provinsi yang menjadi koordinator. Jadi ada satu call center, nanti beranggotakan kita semua yang terlibat di dalam penanggulangan bencana," ujar Rudi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)