Warga Palestina mengantre dalam pembagian makanan di Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 May 2025 07:51
Gaza: Kekacauan meletus di hari kedua operasi penyaluran bantuan oleh kelompok baru yang didukung Amerika Serikat (AS) di Jalur Gaza, di saat warga Palestina yang putus asa menyerbu pusat distribusi makanan dengan menerobos pagar pembatas. Pasukan Israel di dekatnya melepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan penyerbuan, yang memicu kepanikan dan kekacauan.
Seorang jurnalis Associated Press mendengar suara tank dan tembakan Israel, serta melihat helikopter militer yang melepaskan suar.
Mengutip dari WA Today, Selasa, 28 Mei 2025, Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan peringatan di area di luar pusat distribusi bantuan, dan bahwa "kendali atas situasi telah ditetapkan."
Setidaknya tiga warga Palestina terlihat dibawa dari tempat kejadian dalam kondisi terluka, salah satunya berdarah di bagian kaki. Terdapat juga laporan yang menyebutkan tembakan Israel di pusat distribusi bantuan itu menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Baca juga: Israel Bunuh Tiga Orang dan Lukai Puluhan di Pusat Distribusi Bantuan Gaza
Pusat distribusi bantuan di luar kota paling selatan Gaza, Rafah – yang berada di bawah kendali penuh tentara Israel – telah dibuka sehari sebelumnya oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang telah dijadwalkan oleh Israel untuk mengambil alih operasi bantuan.
PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya telah menyatakan penolakan, dengan mengatakan bahwa sistem tersebut tidak akan dapat memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza dan memungkinkan Israel menggunakan makanan sebagai senjata untuk mengendalikan populasi. Mereka juga telah memperingatkan risiko gesekan antara pasukan Israel dan orang-orang yang mencari pasokan.
Warga Palestina menjadi sangat membutuhkan makanan setelah hampir tiga bulan diblokade Israel, yang mendorong Gaza ke ambang kelaparan.
Warga Palestina di lokasi kejadian mengatakan kepada AP bahwa sejumlah kecil orang berjalan ke pusat GHF pada Selasa pagi dan menerima kotak makanan.
Saat berita pembagian makanan menyebar, sejumlah besar pria, wanita, dan anak-anak berjalan beberapa kilometer dari kamp pengungsian mereka di sepanjang pantai Mediterania Gaza. Untuk mencapai pusat tersebut, mereka harus melewati posisi militer Israel di dekatnya.
Menjelang sore, ratusan ribu orang berkumpul di pusat tersebut. Video yang telah dilihat oleh media Reuters – beberapa di antaranya tidak dapat segera diverifikasi – menunjukkan barisan orang berjalan melalui koridor yang dipagari kabel dan masuk ke lapangan terbuka tempat bantuan ditumpuk.
Sejumlah foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan bagian besar pagar dirobohkan saat orang-orang berdesakan untuk masuk ke lokasi tersebut.